Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESDIR PT MARK DYNAMICS Tbk. : Yang Sudah Setahun Kami Beri Saham

Dengan permintaan sarung tangan global yang terus meningkat mengharuskan perusahaan yang bermarkas di Tanjung Morawa, Medan, Sumatra Utara itu melipatgandakan produksi.
Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan. Bisnis/Istimewa
Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan. Bisnis/Istimewa

Pencapaian Kinerja Kuartal I/2019

Bagaimana kesimpulan Anda terhadap pencapaian perusahaan di sepanjang kuartal I/2019?

Untuk kuartal I/2019, dari sisi penjualan Rp88 miliar, kuartal I/2018 cuma Rp76 miliar. Dari sisi profitnya, kuartal I/2018 profit bersihnya Rp18,1 miliar dan kuartal I/2019 itu profit bersihnya Rp23 miliar. Itu kenaikannya cukup bagus ya, masih on track karena dari segi sales revenue, kami targetkan naik 15% dari 2018 ke 2019.

 

Dari segi profit, kami targetkan naik 21% profit bersih. Berhubung karena kuartal I/2019 itu kebetulan banyak hari libur, pada bulan kedua [Februari] itu jumlah hari kerja lebih sedikit sehingga untuk pendistribusian profit tahunan, itu tidak bisa dibagi secara merata per kuartal.

 

Kami targetkan profit bersih pada 2019 sekitar Rp100 miliar. Itu biasanya dibagi empat kuartal berarti satu kuartal Rp25 miliar, tetapi di kuartal I/2019 [sudah] Rp23 miliar, mungkin nanti di kuartal III/2019 profitnya lebih tinggi dan penjualannya lebih tinggi.

 

Ekspektasi Anda terhadap kinerja perusahaan pada semester I/2019, seperti apa?

Produksi kami itu semua sudah ada orderannya. Artinya, kami sudah secure produksi. Jadi untuk per 2019 sendiri, total kami rencana produksi 610.000 pieces per bulan atau sekitar 7,32 juta pieces per tahun. Jadi, secara volume produksi kami sudah set up, hanya bagaimana menekan cost produksi, sehingga profit marginnya bisa lebih tinggi.

 

Apa saja acuannya untuk bisa menurunkan biaya produksi?

Efisiensi, minimize overtime, bagaimana kami bisa meningkatkan produktivitas karyawan misalnya. Sebelumnya [karyawan] memproduksi berapa pieces [dalam waktu] sejam.

 

Lalu, bagaimana bisa membuat produktivitasnya lebih tinggi. Orang bekerja lebih cepat, mungkin apa yang bisa kami convert ke automation. Sekarang automation itu sudah 60%. Memang nantinya enggak akan bisa 100% pakai mesin, tetap ada beberapa yang pakai karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper