Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis waralaba, adalah cara lain membuka usaha dengan peluang menjaring pasar lebih tinggi daripada secara independen.
Alasannya, karena dengan waralaba, merk atau brand umumnya lebih banyak dikenal orang, sehingga promosi bisa dengan mudah dilakukan dan brand sudah banyak dicari.
Akan tetapi, untuk memilih waralaba apa yang akan dipilih sebagai peluang bisnis, ada banyak hal yang harus diperhatikan.
Tri Raharjo, Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia mengatakan memberikan tips bagi pemula yang ingin terjun ke bisnis waralaba. Menurutnya, ada tiga faktor penting yang harus dipertimbangkan calon mitra seperti berikut ini :
1. Opportunity
Oportunity atau peluang dari usaha tersebut adalah hal penting yang harus dipantau. Misalnya, di daerah tempat tinggalnya belum ada barbershop atau laundry kiloan professional padahal banyak masyarakat yang membutuhkan sehingga kalau dibuka di lokasi tersebut maka potensi dan peluangnya akan sangat besar.
2. Sesuai minat
Kedua, pilih jenis usaha sesuai dengan minat atau passion. Misalnya, seseorang yang suka dengan kecantikan akan lebih cocok bila memilih jenis usaha salon atau klinik kecantikan. Begitu pula dengan seseorang yang senang dunia kuliner, akan lebih pas jika masuk dalam usaha kuliner.
“Kalau kita masuk pada usaha yang sesuai dengan minat atau passion kita, tentu tingkat keseriusannya dalam menjalankan usaha akan lebih bagus daripada hanya sekadar ikut-ikutan tren. Sebab, pada dasarnya, keberhasilan sebuah usaha bukan hanya berangkat dari brand atau produk yang dipilih tetapi juga control dan pengelolaan yang baik dari franchisee,” jelasnya.
Lantas, setelah menentukan jenis usaha dan lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah memilih satu dari sekian banyak tawaran brand bisnis waralaba yang ada. Pertama yang dapat dilakukan adalah mendata lima besar pemain di bisnis tersebut, teruatama dari sisi brand yang paling kuat dan dikenal masyarakat.
3. Potensi keberhasilan
Jika Anda mengetahui seberapa banyak usaha yang masih berjalan dan berapa banyak yang sudah tutup semakin banyak yang berhasil maka akan semakin bagus. Kalau masih belum yakin, silakan datang atau survey langsung ke lokasi, tempatkan diri sebagai konsumen yang akan membeli produk atau jasa tersebut.
“Kalau kita merasa nyaman dan membuat kita kembali lagi, maka artinya bisnis tersebut ada potensi,” ujarnya.
4. Pelajari penawaran franchise
Setelah merasa cocok dengan brand tertentu, maka pelajari prospectus penawaran franshise dan analisa investasi, berapa besarnya, apa saja keuntungannya, berapa omzet dan laba perbulan. Termasuk yang paling penting adaah support yang diberikan, serta manajemen perusahaan tersebut sebab ketika manajemen mengelola dengan baik, bisnis waralaba pun akan tumbuh baik.
“Lalu bandingkan satu brand dengan lainnya baik dari sisi investasi maupun keuntungan dan support sistem. Terakhir, tentu saja harus diskusi dengan keluarga dan pasangan untuk menentukan pilihan dari bisnis yang ada. Ambil yang risikonya paling kecil dan paling sesuai.”