Bisnis.com, JAKARTA — Ide bisnis bisa datang dari mana saja, termasuk dari hobi dan menu yang dikreasikan sendiri. Seperti Michelle Sulistyo, Founder Kulo Group, yang memulai bisnis karena terinspirasi dari minuman favoritnya, yaitu Avocatto perpaduan antara jus alpukat, espresso, dan es krim yang kemudian menjadi menu andalan dari Kopi Kulo.
“Aku itu hobi makan dan dari dulu memang suka minum kopi, salah satunya si avocatto ini, terus coba mengkreasikan sendiri sama teman-teman ternyata banyak yang suka. Lalu kita pikir kenapa enggak dijadiin bisnis aja. Akhirnya mulai lah kami buka Keda Kopi Kulo,” ujarnya saat berbincang dengan Bisnis.
Kulo sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti Saya sehingga Kopi Kulo berarti Kopi Saya. Michelle bersama kelima temannya mulai membuka Keda Kopi Kulo di Cikajang pada Desember 2017 dengan modal kurang dari Rp100 juta.
Saat pertama memulai, mereka hanya dapat menjual sekitar 10 hingga 20 cup perhari, jauh di bawah ekspektasi. Akhirnya, mereka semakin gencar menerapkan strategi marketing dengan mempromosikan ke berbagai pihak, mulai dari teman-teman kantor, teman-teman keluarga, masuk ke perkantoran, termasuk promosi secara online.
Strategi jemput bola tersebut ternyata membuahkan hasil sehingga Kopi Kulo kian dikenal. Sampai akhirnya Kopi Kulo mendapatkan pesanan hingga 300 cup untuk kebutuhan meeting.
“Dengan orderan yang tadinya hanya puluhan lalu naik sampai ratusan membuat staf kami pada kelabakan sampai akhirnya kami semua turun ikut kerok-kerok alpukat, dan Puji Tuhan dari situ semakin banyak orderan Kopi Kulo,” terang wanita berusia 26 tahun ini.
Baca Juga
Semakin lama potensi bisnis Kopi Kulo kian berkembang, sehingga banyak teman dan konsumen yang tertarik menjalankan bisnis Kopi Kulo, dan meminta agar bisnis tersebut ditawarkan dengan sistem kemitraan.
Setelah berjalan sekitar 3 hingga 4 bulan, barulah Michelle dan teman-temannya berani menawarkan sistem kemitraan dan memberi kesempatan orang lain untuk mengembangkan brand Kopi Kulo.
“Meski masih baru, tetapi kami tetap menjaga kualitas dan mengurus satu-satu [para mitra]. Semakin banyak mitra, kami membuat tim yang memang muter-muter ke semua gerai di seluruh Indonesia agar rasa menu makanan dan minumannya sesuai dengan standar yang kami buat,” tuturnya.
Semakin lama, bisnis Kopi Kulo kian berkembang apalagi dengan maraknya tren kopi susu kekinian, ditambah dengan penjualan kopi melalui ojek online yang permintaannya sangat besar.
Hingga kini, Kopi Kulo sudah memiliki lebih dari 300 gerai di seluruh Indonesia dengan rata-rata penjualan sekitar 250—300 cup per hari. Michelle sendiri menargetkan Kopi Kulo bisa membuka hingga 500 gerai sampai dengan tahun depan.
“Menu favoritnya tetap Avocatto karena memang itu yang menarik orang untuk mencoba tetapi kami juga ada cookies and cream sehingga anak-anak juga bisa ikut menikmati, jadi Kopi Kulo bisa dinikmati seluruh kalangan,” ujar wanita asal Surabaya ini.