Bisnis.com, JAKARTA -- Belum pernah terjadi sebelumnya pada sejarah baru-baru di mana bisnis mengalami penderitaan sebanyak yang mereka alami di tahun 2020. Pengusaha skala kecil menjadi yang paling terpukul.
Banyak hal yang membuat dunia berkembang dengan cepat dan tragedi adalah salah satunya.
Kejadian seperti Covid memiliki kemampuan luar biasa untuk mendefinisikan kembali prioritas bisnis di masa mendatang dan pandemi jelas telah membuat perubahan signifikan.
Untuk berhasil didunia pasca Covid-19, pengusaha harus memprioritaskan beberapa prinsip dan membangun bisnis mereka berdasarkan prinsip-prinsip berikut, seperti dikutip melalui Entrepreneur, Jumat (23/10/2020).
1. Budaya ketangkasan (Agility)
Agility adalah kemampuan bisnis untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan, atau krisis dengan cara yang hemat biaya yang tidak membahayakan kualitas produk atau layanan mereka. Perusahaan yang bertahan sejauh ini adalah mereka yang mampu membuat perubahan tajam dalam cara berbisnis dalam menghadapi pandemi.
Baca Juga
Covid-19 telah menyoroti kebutuhan untuk membangun bisnis yang gesit, tetapi lebih dari itu, telah menyoroti kebutuhan untuk membangun budaya ketangkasan yang berkelanjutan dalam bisnis. Ada banyak cara untuk melakukan ini, tetapi beberapa sering menganjurkan “strategi pengumpulan pengetahuan” untuk membangun budaya ketangkasan.
Mendorong setiap orang di organisasi Anda untuk menantang rutinitas yang telah ditetapkan setiap saat dan untuk mencari serta menawarkan pendekatan yang berbeda untuk mencapai tujuan aspiratif Anda adalah cara terbaik untuk membangun budaya ketangkasan.
Anda tidak harus terus-menerus mengutak-atik bisnis Anda, tetapi menjaga staf Anda dalam lingkungan inovatif sering kali membuahkan hasil ketika dibutuhkan untuk membuat perubahan tajam. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk tetap berada di depan kurva dan tidak terjebak oleh keadaaan.
2. Budaya relevansi sosial
Bukan hal yang aneh lagi melihat bisnis sesekali bekerja untuk tujuan sosial. Untuk waktu yang lama bisnis telah mempolitisasi masalah sosial guna mendapatkan relevansi, keuntungan, atau sekadar mencentang kotak CSR.
Namun, Covid-19 telah mengubah sikap terhadap masalah sosial secara drastis, dan sekarang kita melihat begitu banyak bisnis merombak operasi mereka untuk mencerminkan pendekatan bisnis yang lebih relevan secara sosial.
Tampaknya di masa mendatang, bisnis harus bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi nirlaba untuk campur tangan dalam tujuan sosial.
Dampak sosial telah terbukti menarik niat baik yang sangat besar untuk bisnis dan bertindak sebagai alat efektif untuk pemasaran.
Secara sederhana, tren menunjukkan bahwa pelanggan cenderung mendukung bisnis yang relevan secara sosial lebih dari yang lain. Dengan kata lain, membangun budaya relevansi sosial yang kuat ke dalam cara kerja bisnis Anda adalah prinsip sukses pasca-covid yang hebat.
3. Layanan pelanggan yang menjaga jarak sosial
Kita semua harus menderita dengan menahan diri untuk tidak memeluk teman, keluarga, dan dalam beberapa kasus pasangan kita sendiri.
Di sisi lain, kebutuhan masyarakat yang mendesak untuk melakukan karantina mempercepat evolusi sistem pembayaran non-tunai serta sistem pengiriman barang langsung ke konsumen sebagai andalan bisnis.
Secara umum, penggunaan uang tunai dan mesin ATM menurun karena orang-orang beralih ke metode pembayaran digital yang relatif lebih aman dan jauh lebih nyaman.
FIS Global menunjukkan bagaimana mesin kartu portabel menerima pembayaran melalui layanan seperti Samsung Pay, Android Pay, dan Apple Pay, dan sekarang bahkan dapat dihubungkan melalui Bluetooth atau Wi-Fi. Fitur-fitur ini menjadi lebih berharga dan digunakan sekarang di saat pandemi Covid-19.
Manusia adalah makhluk yang hidup dari kebiasaan dan sangat tidak mungkin orang akan kembali ke transaksi tunai dan sistem pembayaran kuno ketika wabah berlalu.
Sekarang, menyiapkan bisnis dengan kontak fisik minimal adalah salah satu cara terbaik untuk mempertahankan dan memastikan kesuksesan perusahaan.
Begitulah, Covid-19 telah mengajari kita beberapa pelajaran yang sulit, tetapi tidak ada alasan Anda tidak dapat berkembang secara positif untuk membangun bisnis yang cerdas, gesit, dan menguntungkan.