Bisnis.com, JAKARTA -- Di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang minus, industri makanan dan minuman justru tumbuh 0,22 persen dan meningkat sekitar 1,87 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Hal ini menandakan bahwa industri makanan minuman menunjukkan stabilitas signifikan di tengah pandemi berkepanjangan dan membuka peluang besar bagi Haus! Indonesia, startup minuman lokal yang tengah berkembang pesat.
Haus! Indonesia baru saja menerima dana investasi sebesar Rp 30 miliar dari BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Nusantara. Pendanaan akan digunakan untuk memperluas ekspansi bisnis di industri Food and Beverage (F&B).
Haus! Indonesia saat ini telah memiliki 109 outlet di sekitar Jabodetabek dan Bandung dalam waktu cepat sejak didirikan pada Juni 2018. Haus! Indonesia menyasar target pasar menengah dan menengah ke bawah dalam kategori Made to Order yang menyediakan minuman berbahan dasar teh, coklat dan kopi. Dengan menyediakan minuman dengan harga yang terjangkau bagi segmen mayoritas generasi milenial dan gen Z.
CEO Haus! Indonesia, Gufron Syarif, mengatakan, bahwa dengan slogan “Semua Berhak Minum Enak”, Haus! Indonesia berkomitmen menyediakan minuman enak yang terjangkau bagi semua orang.
“Pendanaan yang kami dapat akan digunakan untuk mengembangkan brand dan memperluas jaringan Haus! Indonesia hingga ke berbagai wilayah di Indonesia, karena saat ini sudah ada di Jabodetabek dan Bandung,” ujarnya, dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/12/2020).
Baca Juga
Targetnya sendiri pada 2021 hingga 2022 akan fokus ekspandi di Pulau Jawa seperti Surabaya, Yogyakarta, Solo, Semarang, hingga ke Garut, Tasikmalaya, dan Tegal. Tahun selanjutnya akan dilanjutkan ke Jawa dan Bali, lalu dilanjutkan ke Sumatera pada 2024 hingga Kalimantan dan Sulawesi.
“Kami melihat potensi kota lain di Indonesia masih sangat besar, apalagi melihat data bahwa industri makanan dan minuman terus menunjukkan kenaikan. Pada 2026 kemungkinan kami bisa menembus pasar ke regional. Kami optimis bisa membuka hingga 3000 gerai,” yakinnya.
Adapun perkiraan biaya investasi untuk membuka satu gerai Haus! Sekitar Rp420 juta. Dengan proyeksi penjualan rata-rata sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta per hari, sehingga ditargetkan bisa balik modal kurang dari 1 tahun. Namun sayangnya, Haus! Tidak membuka peluang kemitraan seluruh ekspansi dilakukan dengan menggunakan dana investasi dari venture capital.
Lebih lanjut Gufron Syarif mengatakan, sebagai startup, inovasi merupakan kunci penting bagi kami. Dukungan strategis dan finansial yang kami dapat dari Dana Ventura Sembrani Nusantara akan kami gunakan untuk inovasi bisnis seperti mengembangkan menu makanan dan meningkatkan variasi minuman.
“Saat ini ada 35 pilihan menu makanan dan minuman yang dijual dengan harga mulai dari Rp5.000 hingga Rp20.000 ,” ujarnya.
Sementara itu, VP of Investment & Business Development BRI Ventures, Markus Liman Rahardja, mengatakan, bahwa menjalin kemitraan dengan startup minuman lokal Indonesia, Haus! Indonesia, merupakan bentuk dukungan kami terhadap industri F&B lokal yang tengah berkembang pesat.
“Kami memiliki keyakinan terhadap strategi bisnis perusahaan dan kemampuan tim manajemen yang mumpuni dalam membaca prospek bisnis kedepan. Kami berharap dukungan strategis dan finansial yang dapat kami berikan mampu mengangkat UMKM Indonesia menjadi lebih maju dan berkembang dari sisi skalabilitas maupun kompetensi. Kami percaya Haus! Indonesia adalah sebuah bisnis yang sustainable, profitable, dan scalable.”
