Bisnis.com, JAKARTA -- Sering disebut "Warren Buffet dari Jepang", Wahei Takeda (wafat 2016) adalah salah satu investor paling sukses dan terkenal di negara itu.
Presiden dan pendiri Takeda Confectionery Co. dan taipan kue Jepang adalah investor individu No. 1 Jepang menurut surat kabar Nikkei, setelah pada tahun 2006 dia memiliki 10 saham teratas di lebih dari 100 perusahaan senilai 30 miliar yen.
Takeda juga pendiri Takeda Confectionery, dengan produk yang paling laris di pasaran yakni Tamago Boro, yakni biskuit manis berbentuk telur kecil.
Dilansir melalui CNBC, Senin (1/2), anak didiknya Ken Honda menuturkan bahwa Takeda mengajarinya apa artinya menjalani hidup yang sukses dan bermakna.
“Permainan uang tidak ada akhirnya,” Takeda pernah berkata pada Honda, membandingkannya dengan bisbol. Bahkan jika Anda menang di bagian bawah inning kesembilan, itu tidak menjamin kemenangan.
Bagi Takeda, rahasia suksesnya adalah memiliki hati yang tulus, atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan filosofi “maro”, kependekan dari magokoro.
Baca Juga
Yang sangat menarik adalah jika Anda mengunjungi pabrik Takeda, Anda akan menemukan pekerja yang mendengarkan musik anak-anak yang menyanyikan "arigato", yang artinya terima kasih dalam bahasa Jepang.
Takeda percaya bahwa bersenandung ketika memproduksi camilan dengan ungkapan terima kasih adalah bentuk pengingat bahwa kerja keras staf dan loyalitas pelanggan yang berkelanjutanlah yang membuat perusahaan terus berjalan.
Setelah kesuksesan Takeda dalam bisnis makanan ringan, dia memutuskan untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk mendorong pertumbuhan bisnis kecil, dan dikenal sebagai "dermawan komunitas".
Sepanjang karir fenomenalnya, Takeda menginspirasi ribuan orang untuk memberi lebih banyak dan terbuka terhadap aliran uang baik yang masuk maupun keluar dari kehidupan mereka.
Dia percaya bahwa kebaikan dan kemurahan hati adalah kunci kebahagiaan dan kemakmuran.