Bisnis.com, JAKARTA - PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. menjadi perusahaan domisili Indonesia pertama yang masuk dalam daftar global pelaporan data terkait gender, Bloomberg Gender-Equality Index (GEI) 2021 karena dinilai memberikan transparansi pada praktik dan kebijakan terkait gender
Selain memiliki transparansi kebijakan terkait gender, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk juga memiliki cakupan data ESG – lingkungan (environmental) , sosial (social), dan tata kelola (governance)– yang tersedia bagi investor.
Peter T. Grauer, pemimpin Bloomberg, mengatakan bahwa pada tahun ini GEI meliputi 380 perusahaan di 44 negara dan wilayah, serta 11 sektor termasuk otomotif, perbankan, layanan konsumen, teknik dan konstruksi, serta ritel.
GEI mengalami peningkatan dari sebelumnya yang hanya meliputi 325 perusahaan pada tahun 2020. Perusahaan pada indeks 2021 memiliki kapitalisasi pasar gabungan sebesar US$14 triliun, dari sebelumnya hanya US$12 triliun pada tahun lalu.
Perusahaan yang termasuk dalam Gender-Equality Index tahun ini menurutnya telah berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang inklusif, mendukung keseimbangan kehidupan kerja, dan pengaturan kerja yang fleksibel.
“Hal ini dilakukan untuk mempertahankan tenaga kerja yang berbakat dan menciptakan keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang terus berubah-ubah ini,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (18/2/2021).
Baca Juga
Rustiyan Oen, CEO PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. Mengatakan bahwa keberagaman membuat lebih kuat dan saling melengkapi saat kita tumbuh bersama dan menaklukkan semua tantangan.
Meskipun perlu meningkatkan batasan agar dapat masuk dalam indeks 2021, cukup banyak perusahaan yang membuka data dengan kualitas pengungkapan yang terus meningkat.
Tahun ini, perusahaan GEI memiliki rata-rata skor pengungkapan data sebanyak 94 persen. Walau skor pengungkapan data rata-ratanya tinggi, namun skor unggulan data rata-rata adalah 55 persen. Hal ini membuktikan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Skor keunggulan data dipecah ke dalam lima pilar yaitu kepemimpinan perempuan dan saluran bakat, kesetaraan upah dan kesetaraan upah terhadap gender, budaya inklusif, kebijakan pada pelecehan seksual, dan merk pro-perempuan.
Berikut beberapa temuan utama dari perusahaan dalam GEI 2021:
1. Lingkungan kerja yang fleksibel: 87 persen menyediakan jam kerja yang fleksibel dan 85 persen menawarkan lokasi kerja yang fleksibel, suatu manfaat yang menjadi lebih penting di tengah pandemic Covid-19.
2. Mengurangi kesenjangan: Anggota dewan direksi perusahaan GEI umumnya terdiri dari 29 persen perempuan dan 61 persen perusahaan memiliki Chief Diversity Officer atau eksekutif dengan tanggung jawab utama pada keanekaragaman dan inklusi.
Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki rata-rata 39 persen perempuan dalam peran penghasil-pendapatan dan 52 persen perusahaan membutuhkan kandidat yang beragam dalam gender dan posisi manajemen.
3. Budaya inklusif: Perusahaan anggota GEI biasanya mempekerjakan lebih banyak pegawai perempuan baru dibanding jumlah pegawai perempuan yang meninggalkan perusahaan. 69 persen diantaranya memiliki strategi untuk merekrut perempuan dan 59 persen melakukan tinjauan kompensasi berbasis gender global.
Selain itu, terdapat kurang lebih 85 persen karyawan yang kembali bekerja di perusahaan yang sama setelah cuti melahirkan. Sebanyak 65 persen perusahaan menawarkan ruang laktasi di tempat dan 46 persen memberikan subsidi penitipan anak atau dukungan keuangan lainnya.
4. Inklusi di luar tempat kerja: Lebih dari setengah (60 persen) perusahaan memberikan sponsor keuangan untuk program pendidikan bagi perempuan dan 64 persen perusahaan memberikan sponsor program yang didedikasikan untuk mendidik perempuan di STEM.