Bisnis.com, JAKARTA--Mendapatkan pendanaan atau investasi dari para pemilik modal merupakan keinginan semua startup. Untuk itu, para perusahaan rintisan harus memenuhi kriteria dari para pemilik modal.
Dalam rilis yang diterima Bisnis pada Kamis (18/2/2021), Andreas Surya Wakil Sekjen Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia mengungkapkan investor merumuskan aspek penilaian dan uji kelayakan terhadap startup dengan komprehensif.
Pertama, menilai pendiri dan kapabilitas dan passion mereka dalam menjalankan startup ini. Biasanya perusahaan modal ventura (PMV) akan melakukan background check dari founders terkait kinerja dan pengalaman mereka.
Aspek ini sangat krusial dalam menilai startup tahap awal, karena pendiri menjadi risiko sekaligus faktor pendukung terbesar bagi suksesnya startup meluncur ke depannya.
Karena tahap ini sangat subjektif, setidaknya ada tiga tahapan riset yang bisa dilakukan investor untuk aspek ini, pertama, lakukan studi internal seperti desk study tentang lanskap industri dan market untuk mengukur apakah founders mampu bersaing di battlefield ini.
"Perbanyak interaksi langsung dengan founders, klarifikasi dari informasi yang kita terima, lihat produknya, lihat customer journey-nya, prosedur internalnya, lalu terakhir, sempatkan untuk reference check ke rekan bisnis, investor terdahulu, dan karyawan sebelumnya dari founders tersebut. Selalu ada celah untuk ditelusuri," tulisnya dalam rilis pada Kamis (18/2/2021).
Baca Juga
Kedua adalah PMV menilai pasar atau market sizing, apakah potensi pasarnya besar, mampu berkembang, serta timing pasar yang tepat.
Untuk menggali penilaian dengan lebih objektif, PMV akan berbicara dengan pemain di pasar tersebut untuk mengetahui persepsi, tingkat kepuasan, dan minat mereka terhadap startup ini.
Ketiga adalah menilai produk. Produk yang ditawarkan harus memiliki unique value proposition (USP) yang jelas serta diferensiasi dengan kompetitor.
Saat menilai startup tahap awal, biasanya investor tidak punya cukup data terkait biaya dan profitabilitas. Penilaian akan mengandalkan aspek-aspek kualitatif, atau hanya bisa membandingkan dengan proxy data dan benchmark dengan bisnis serupa.
"Ini menjadi tantangan tersendiri bagi investor saat harus menilai startup dengan data kuantitatif yang minim," katanya.
Terakhir, investor akan menilai performa operasional dan finansial. Di tahap ini, PMV semakin kritis terhadap kemampuan eksekusi startup, mulai dari laporan keuangan historis, proyeksi, unit ekonomi atau struktur biaya, dan potensi profitabilitas. Potensi startup untuk exit juga menjadi faktor pertimbangan investasi.