Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Agrikultur : 74 Persen Bantuan Tunai Digunakan Modal Kerja

Pada masa pandemi, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah tertekan cukup dalam, termasuk UMKM agrikultur yang juga mengalami penurunan volume produksi dan omzet.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) meninjau unit green house tanaman tomat di sela-sela acara pelepasan ekspor produk holtikultura sayuran di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Rachman
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) meninjau unit green house tanaman tomat di sela-sela acara pelepasan ekspor produk holtikultura sayuran di PT Momenta Agrikultura (Amazing Farm), Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Pada masa pandemi, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah tertekan cukup dalam, termasuk UMKM agrikultur yang juga mengalami penurunan volume produksi dan omzet.

Berdasarkan survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC), 54 persen UMKM agrikultur yang menjadi responden mengungkapkan volume produksi turun di atas 30 persen. Bahkan, 42 persen UMKM agrikultur terpaksa harus mengurangi karyawan.

Untuk membantu pelaku usaha kembali bangkit di masa pandemi, pemerintah lantas mengucurkan bantuan tunai kepada UMKM. Adapun bantuan terbanyak yang diterima UMKM Agrikultur adalah Banpres BPUM/BLT UMKM.

Manajer riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie mengatakan bahwa 18 persen responden pelaku UMKM mengaku menerima bantuan tersebut secara utuh yakni senilai Rp2,4 juta. Sementara itu, sejumlah responden yakni 3 persen di antaranya mengaku jumlah bantuan dipotong untuk sumbangan, administrasi, dan lain sebagainya.

“Selama pandemi Covid-19, UMKM masih dapat mengakses bantuan reguler. Terbanyak dalam bentuk pelatihan,” ujar Vivi dalam Katadata Forum Virtual Series dengan tema Mengukur Efektivitas Bantuan Presiden bagi UMKM Agrikultur, Selasa (2/3/3031).

Vivi menambahkan sebagian besar bantuan tunai yakni 74 persen di antaranya dipakai oleh UMKM untuk modal usaha. Meski demikian, terdapat sekitar 10 persen UMKM Agrikultur menggunakan bantuan untuk kebutuhan sehari-hari. UMKM Agrikultur menilai sosialisasi bantuan Pandemi Covid-19 yang dapat mereka akses masih kurang.

“Bantuan Banpres UMKM cukup cepat menjangkau UMKM, namun seperti disampaikan dalam survei ini, keberadaan bantuan ini serta cara mengaksesnya perlu disosialisasi lebih luas lagi. Terutama bagi UMKM Agrikultur yang mungkin tidak terjangkau akses informasi lebih baik dari UMKM lain yang berada di wilayah perkotaan,” jelasnya.

Adapun proses digitalisasi pada UMKM Agrikultur diperkirakan akan terus berlanjut, minat pada pemasaran online cukup tinggi. Vivi menambahkan, 43 persen responden pelaku usaha UMKM yang saat ini masih memasarkan produknya secara offline menyatakan berminat melakukannya tetapi belum bisa memastikan kapan.

Sementara itu, 20 perse responden lainnya mengaku dalam waktu dekat akan segera beradaptasi pada digitalisasi pemasaran ini.
Sebab, diakui bahwa pemasaran digital dinilai berpengaruh pada omzet. Terlihat dari 43 persen pelaku usaha UMKM yang mengatakan bahwa saat ini omzetnya disumbang lebih besar oleh pemasaran secara online.

Survei UMKM Agrikultur dilakukan terhadap 214 pengusaha UMKM pada 6-15 Februari 2021. Survei ini dilakukan melalui telepon (telesurvey) dengan pengambilan sampel teknis purposive sampling.

Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) Supari mengungkapkan saat bulan keenam pandemi pengusaha UMKM sudah mulai jatuh sehingga datangnya bantuan dari pemerintah pada Agustus 2020 membuat pengusaha kembali bangkit.

“Bantuan itu sudah sangat tepat sekalI untuk membuat mereka (pengusaha) survive, karena pemerintah menggelontorkan bansos yang menciptakan daya beli masyarakat, dan didorong dengan menggunakan daya hibah,” jelas Supari.

Dia menambahkan, lebih dari 90 persen pengusaha merasa mampu bertahan dan bangkit sehingga memberikan dampak yang sangat positif. Pengusaha UMKM dalam menghadapi masa kritis yang tidak menentu ujungnya ini seakan masih memiliki harapan.

Selain itu banyaknya bantuan dari pemerintah membuat pengusaha makin semangat dalam memulihkan usahanya di masa pandemi ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper