Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berawal dari Hobi Jajan, Pria Ini Sukses Jual Ratusan Ribu Jajanan Kemasan Khas Bandung

Saat memulai bisnis 4 tahun yang lalu, dia mencoba dengan menjual tiga produk yakni baso aci, batagor kuah, dan seblak. Semua menu tersebut dibuat dengan menggunakan bahan baku lokal yang sebagian langsung didapatkan dari petani di daerah Subang, Jawa Barat.
Seblak ceker./Instagram
Seblak ceker./Instagram

Bisnis.com, JAKARTA -  Siapa yang tidak suka jajan? Ternyata hobi kuliner membeli jajanan pinggir jalan ini bisa jadi inspirasi untuk memulai usaha.

Seperti halnya Galih Ruslan dan sang istri yang gemar mencoba berbagai kuliner pinggir jalan, kemudian mereka unggah ke media sosial. Ternyata, unggahannya tersebut menarik perhatian warganet dan teman-teman sekitanya.

“Banyak banget yang respon di media sosial menanyakan apa yang kami makan, belinya di mana dan harganya berapa,” ujarnya.

Hal ini pula yang memunculkan ide di benak Galih untuk memproduksi jajajan tradisional khas Bandung karena peminatnya sangat banyak dari berbagai daerah. Dia lantas mulai mendirikan Shakyla Foodstore atau Kylafood pada 2017 lalu dengan memanfaatkan garasi rumah untuk memproduksi aneka jenis jajanan kemasan tersebut bersama 5 karyawan.

“Kami ingin berkontribusi memperkenalkan jajanan khas Jawa Barat dengan cara baru yaitu dikemas secara instan agar dapat diakses oleh siapapun dari mana saja. Melalui kemasan cepat saji ini juga memudahkan masyarakat merasakan jajanan tanpa harus keluar rumah,” tuturnya.

Saat memulai bisnis 4 tahun yang lalu, dia mencoba dengan menjual tiga produk yakni baso aci, batagor kuah, dan seblak. Semua menu tersebut dibuat dengan menggunakan bahan baku lokal yang sebagian langsung didapatkan dari petani di daerah Subang, Jawa Barat.

Dia menambahkan bahwa salah satu tantangan dalam berbisnis di industri pangan adalah menjaga konsistensi dan kualitas rasa sehingga bisnisnya dapat terus berkembang. “Saya percaya salah satu faktor untuk mendapatkan kualitas terbaik bergantung dengan SDM yang dimiliki,” ujarnya.

Untuk itu, Galih memulai pelatihan hingga implementasi SOP yang menurutnya adalah hal yang sangat menantang. Beberapa pelatihan yang dia berikan untuk karyawannya antara lain mengenai kualitas produk, proses produksi, hingga kebersihan produk.

Agar mampu terus melebarkan sayapnya, Galih sadar perkembangan teknologi serta perubahan pola perilaku masyarakat khususnya dalam berbelanja online juga menjadi salah satu peluang untuk memperluas jangkauan produknya.

Dengan tingginya permintaan tersebut, di tahun 2017 Galih bergabung dengan Shopee setelah sebelumnya menggunakan media sosial untuk berjualan, bersama Shopee Galih merasakan perkembangan sangat signifikan khususnya dalam peningkatan pesanan.

“Saya sangat terbantu dengan adanya fitur Seller Center. Di sini saya dapat menyusun strategi penjualan sehingga dapat mengoptimalkan seluruh fitur yang ada mulai dari Voucher Toko, Iklan hingga rutin mengikuti flash sale dan kampanye,” tuturnya.

Dia juga mengakui dengan memanfaatkan e-commerce perkembangan bisnisnya makin signifikan. Didukung pula dengan usahanya untuk terus berinovasi melahirkan produk-produk lokal yang berkualitas, serta menggencarkan online presence dan memanfaatkan kanal digital dalam memperluas jangkauan penjualan.

Kylafood sendiri saat ini telah memiliki beragam produk kuliner tradisional mulai dari seblak, cireng bumbu rujak, batagor, mie kocok, cimol, mie tektek, baso aci dan masih banyak lagi dengan range harga mulai dari Rp11.000 hingga Rp30.000.

“Saat ini penjualan tertinggi Kylafood di kanal online kami peroleh melalui Shopee, dengan produk favorit yaitu Seblak Original, Batagor Kuah, Pentol Kuah, Cimol dan Cireng Bumbu Rujak. Hingga kini kami berhasil menjual lebih dari ratusan ribu produk,” ujarnya.

Dia berharap ke depannya, Kylafood dapat terus menghadirkan inovasi dan inisiatif terbaru, baik dalam rangkaian produk maupun strategi pemasaran, sehingga jajanan tradisional dapat semakin dikenal di daerah sendiri maupun di kancah internasional

“Kami juga akan berusaha membuat inovasi produk dan pengemasan sehingga ke depannya bisa merealisasikan mimpinya untuk masuk ke pasar internasional. Harapannya, makanan instan asli Indonesia seperti Kylafood dapat dinikmati masyarakat di luar negeri dan mengobati kerinduan masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper