Bisnis.com, JAKARTA - Laundry menjadi hal yang penting bagi kebanyakan orang, terutama bagi mereka yang tidak memiliki alat atau sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa mencuci pakaian sendiri.
Bisnis laundry juga menjadi salah satu pilihan yang baik terutama bagi pengusaha pemula. Tentunya untuk memulai menjalankan bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Segera luangkanlah waktu untuk merencanakan dan mengatur bisnis Anda dengan saluran yang tepat. Hal ini membantu Anda untuk mencapai kesuksesan.
Dilansir dari Nerdwallet (22/10/20), berikut 10 tahapan yang perlu Anda perhatikan dalam memulai bisnis laundry.
1. Tentukan bisnis laundry seperti apa yang ingin Anda mulai
Terdapat beberapa opsi yang dapat menjadi pilihan Anda. Anda dapat membuka bisnis laundry di apartemen, atau membiarkan konsumen untuk masuk dan mencuci pakaian mereka dengan mesin Anda dan mengambil sendiri atau Anda akan mengantarnya dan yang terakhir adalah membeli waralaba laundry.
Untuk menentukan yang terbaik, Anda dapat melakukan survey terhadap penduduk lokal atau apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat.
2. Tentukan nama bisnis
Pikirkanlah nama yang menarik, pintar dan mudah diingat. Pastikan nama tersebut juga menggambarkan bisnis Anda. Anda juga bisa melihat ketersediaan nama bisnis dan mendaftarkannya. Namun untuk membangun bisnis pada awal mula, hal ini masih bersifat opsional.
3. Pilih badan usaha
Anda harus menentukan entitas bisnis yang Anda pilih untuk menyusun bisnis Anda secara legal. Memilih entitas bisnis yang tepat sangat penting, karena ini memengaruhi cara Anda membayar pajak dan menghadapi risiko lainnya.
Anda dapat berkonsultasi dengan pengacara bisnis atau profesional pajak untuk memandu Anda.
4. Tuliskan rencana bisnis
Tuliskan rencana bisnis Anda dengan rinci. Hal ini meliputi dengan ringkasan dan informasi tentang jenis bisnis yang ingin Anda mulai, struktur, analisis pasar, keuangan, apakah Anda akan mencari dana tambahan atau tidak, dan proyeksi kapan Anda benar-benar akan mulai menghasilkan uang
5. Daftarkan bisnis Anda dan dapatkan EIN
Ada baiknya juga bagi sebagian besar bisnis untuk mengajukan nomor identifikasi pemberi kerja atau EIN. Nomor ini berguna untuk bisnis saat mengajukan rekening bank, mengajukan pajak, dan banyak lagi. Kadang-kadang disebut sebagai nomor ID pajak bisnis. Hal ini menjadi wajib jika Anda akan mempekerjakan karyawan.
6. Dapatkan izin dan lisensi yang tepat
Lisensi dan izin yang Anda perlukan untuk menjalankan bisnis laundry akan bervariasi tergantung dengan lokasi Anda. Secara keseluruhan, Anda dapat berkonsultasi dengan pengacara bisnis untuk menentukan langkah yang tepat.
7. Temukan lokasi
Pastikan Anda memilih lokasi yang tepat. Anda dapat mengecek bagaimana mengenai sambungan pipa dan saluran air khusus, keamanan, tempat-tempat strategis, ataupun dari jarak lokasi dengan bisnis laundry lainnya. Selain itu, semakin dekat dengan pelanggan maka juga akan semakin lebih baik.
8. Dapatkan peralatan yang tepat
Pastikan Anda membeli peralatan yang tepat dengan jumlah yang tepat. Anda juga perlu memikirkan tentang ukurannya, dispenser sabun dan bahkan kamera keamanan dan sistem pembayarannya.
9. Buka rekening bank bisnis
Pastikan Anda telah menyiapkan akun keuangan bisnis Anda. Hal ini untuk memisahkan uang bisnis dengan uang pribadi Anda. Hal ini dapat membantu untuk menyederhanakan pajak Anda, melindungi aset pribadi Anda ataupun dapat membantu Anda meningkatkan skor kredit bisnis Anda dalam memenuhi syarat opsi pendanaan Anda.
10. Pasarkan bisnis Anda
Pasarkan bisnis Anda di sekitar area yang sering dikunjungi target pelanggan Anda. Jika sebagian besar pelanggan Anda adalah mahasiswa, Anda mungkin ingin membagikan brosur di kedai kopi atau bar kampus yang populer.
Anda juga dapat mempraktikan SEO dalam bisnis Anda dan pastikan bisnis Anda mudah ditemukan secara online. Pastikan Anda juga mencantumkan jam buka, alamat dan informasi kontak.
Anda juga perlu memikirkan cara untuk mempertahankan pelanggan, seperti menawarkan wifi gratis, memasang televisi, dan lainnya agar pelanggan tidak bosan menunggu cuciannya selesai.