Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi kreatif di Indonesia kini sedang bertumbung dengan pesat. Berdasarkan data dari OPUS Ekonomi Kreatif 2020, kontribusi subsektor ekonomi kreatif pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai Rp1,211 triliun.
Dari data tersebut, Indonesia menduduki urutan ketiga terbesar di dunia. Urutan tersebut setelah Amerika Serikat dan Korea selatan.
Pada sektor yang sama, di tahun 2019 sektor ini dapat menyerap 17 juta tenaga kerja di Indonesia, dan lebih besar dibandingkan Amerika Serikat yang menyerap 4,7 juta tenaga kerja.
Dikarenakan hal tersebut, banyak brand, sektor swasta dan pemerintah memiliki banyak ide baru dan melakukan inisiatif program untuk memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif. Banyak peran para figur yang memiliki integritas, minat, dan panggilan untuk melambungkan sektor kreatif sekitar 10 tahun ke belakang. Faktor kesuksesan tersebut tentunya hasil dari 10 tahun ke belakang yang sudah dibangun.
Salah satu yang tertarik mengembangkan industri kreatif tanah air adalah Primo Rizky.
Dia sudah memiliki ketertarikan pada budaya kreatif dan mendirikan Geometry pada tahun 2012. Primo merintis Studio Geometry, yakni sebuah penerbit buku independen dengan fokus pada budaya kreatif.
Baca Juga
Sejarah Geometry dimulai dari buku perdana yakni Brand Cookbook yang membahas strategi branding dan pemasaran kreatif, kemudian We Indonesians Rule pada tahun 2015 tentang dokumentasi pelaku industri kreatif Indonesia yang karyanya telah dikenal, Made In Jakarta yang meliput sejumlah artisan, makers dan desainer lokal di ibu kota dan Top Tables sebuah buku paduan kuliner yang direkomendasikan sejumlah figur publik di Jakarta.
Dari buku We Indonesians Rule hinga Top Tables, telah dipamerkan di berbagai ajang seperti Frankfurt Book Fair, Shanghai Book Fair, London Book Fair, hingga Singapore Book Fair.
Studio Geometri kemudian membangun berbagai publikasi, program, dan konten untuk sejumlah perusahaan, organisasi, brand, media, hingga festival.
Contohnya seperti Geatmind, yakni media pertama di Indonesia yang berfokus pada mindfulness, kesehatan mental dan positivity, KAYYU yakni publikasi untuk woodwoeking community dan Kenduri yakni jurnal gastronomi.
Pada tahun 2020, Studio Geometry bertransformasi menjadi Geometry dengan mulai menjajaki platform digital. Geometri mulai mengangkat kisah mengenai bisnis kreatif melalui situs www.geometry.id dan dilengkapi dengan kanal media sosial seperti Instagram, YouTube, LinkedIn, dan lainnya. Geomety juga berkembang secara konsisten untuk mencari ide, inspirasi, dan jejaring dengan para pelaku industri kreatif di tanah air.
Selain itu, Geometry pada tahun 2020 juga memegang program sejumlah festival kreatif tahunan seperti IDEAFEST dan Live Stream Fest. Dari kedua festival tersebut, Primo didapuk sebagai Head of Content.
Untuk kedepannya, Geometry berencana untuk tetap mempertahankan identitas dan dedikasi pada industri kreatif tanah air, walaupun sebagai kreator, kurator, kolaborator, ataupun mentor untuk memajukan lanskap kreatif Indonesia di masa mendatang.