Bisnis.com, Jakarta – Ramzi Musallam, berkembang dari negara Arab Saudi dan Tanzania, tidak ada desa dan hal-hal lainnya, namun, Ramzi kini menjadi investor miliarder teratas Wall Street.
Ayahnya, Samih Musallam, bekerja untuk Korps Insinyur Angkatan Darat Amerika Serikat. Samih terus memindahkan keluarganya hingga Ramzi berkembang di Arab Saudi dan Tanzania. Disana mereka tidak menemukan apapun.
Dilansir dari Forbes, Musallam bercerita bahwa pengalaman itu membantu menavigasi hubungan dengan orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda. Hal ini mengajari kepekaan dan ketahanan. Bahkan keluarganya pernah ditahan di bawah todongan senjata di Tanzania, dan diguncang oleh bandit. Musallam menganggap hal ini adalah normal.
Kemudian saat Musallam berada di sekolah menengah, keluarganya kembali ke Amerika Serikat. Musallam mempelajari ekonomi di Colgate University dan mulai bekerja di Wall Street sebagai bankir investasi JP Morgan pada tahun 1990, sebelum akhirnya dua tahun kemudian terjun ke Berkshire Partners.
Musallam kemudian mempelajari bisnis di University of Chicago, dan pada tahun 1998 Musallam menuju ke New York dan dipekerjakan oleh Robert McKeon.
DI Veritas, McKeon memiliki mayoritas perusahaan dan mengumpulkan uang berdasarkan kesepakatan demi kesepakatan dari jaringan CEO seperti George Keller dari Chevron dan Harold “Red” Poling dari Ford. Rekan satu-satunya adalah Thomas Campbell, sesama bankir yang telah meninggalkan Wasserstein Perella bersamanya untuk memulai Veritas dan yang akan disingkirkan McKeon pada 2007.
Kemudian, Musallam mendorong McKeon ke dua arah baru. Pertama, dirinya membantu meyakinkan McKeon untuk bergerak melampaui pendekatan kesepakatan demi kesepakatan dan mengumpulkan dana ekuitas swasta dari investor institusional yang akan mengunci uang tunai selama bertahun-tahun.
Kedua, Musallam menemukan bahwa kontraktor pertahanan akan menjadi target pembelian yang subur untuk dana yang bersedia menangani keanehan kontrak pemerintah.
Namun, kematian McKeon membatalkan ketentuan "orang kunci" Veritas, memberi investor perusahaan hak untuk berhenti menyediakan modal untuk kesepakatan baru. Sudah banyak investor yang pergi dan hal ini akan menghancurkan perusahaan. Musallam kemudian memiliki waktu enam bulan untuk melewati proses key-person sebelum keran investor dimatikan. Musallam mengaku dirinya tidak stress pada proses tersebut dan hanya berfokus karena yakni adanya peluang yang luar biasa.
Dia melakukan perjalanan ke seluruh Amerika untuk bertemu dengan investor Veritas, akhirnya meyakinkan setiap investor untuk tetap bersamanya dan timnya, sebagian dengan memotong biaya manajemen Veritas.
Pada Januari 2013, keluarga McKeon setuju untuk mengalihkan kepemilikan Veritas dengan imbalan 10 persen dari hasil penjualan perusahaan manajemennya di masa depan dan tiga kemitraan umum yang terkait dengan dana yang ada.
Hampir satu dekade kemudian, aset Veritas Capital telah tumbuh dari US$2 miliar pada tahun 2012 menjadi US$36 miliar. Dananya telah menghasilkan tingkat pengembalian internal bersih yakni sebesar 31 persen.
Semenjak Musallam mengambil alih, Veritas juga telah mendistribusikan US$12 miliar kepada investornya. Musallam kemudian juga tampil di Forbes 400 pada tahun ini, dengan nilai kekayaan sekitar US$ 4 miliar.
Hal ini dikarenakan Musallam berfokus pada perusahaan teknologi yang beroperasi di sektor yang didominasi oleh pemerintah federal Amerika Serikat, khususnya pertahanan, perawatan, kesehatan dan pendidikan. Sementara banyak perusahaan yang menghindari sektor yang terpengaruh oleh campur tangan pemerintah, Musallam bergantung pada pemahaman apa yang akan dilakukan pemain paling berpengaruh dalam ekonomi global selanjutnya.
Selain itu, pada bulan Januari Veritas terdaftar sebagai perusahaan dengan kinerja terbaik keempat di industri ekuitas swasta oleh peringkat HEC–Dow Jones yang diikuti secara ketat.
Musallam juga cukup menghindari publisitas dengan jarang berbicara kepada pers dan menjadi salah satu dari segelintir pemodal dengan izin keamanan pemerintah atas.