Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Leo Koguan, Miliarder Kelahiran Indonesia yang Tajir Gara-gara Elon Musk

Leo Koguan, menerima gelar Master dari Columbia dan gelar hukum dari New York Law School dan pada tahun 1989 dirinya menikah dengan Thai Lee.
Leo Koguan/pkuefusa.org
Leo Koguan/pkuefusa.org

Bisnis.com, JAKARTA - Lahir di Indonesia, Leo Koguan seorang warga negara Amerika yang pindah kembali ke Asia merupakan penggemar Elon Musk yang mempertaruhkan semuanya pada Tesla.

Leo Koguan, menerima gelar Master dari Columbia dan gelar hukum dari New York Law School dan pada tahun 1989 dirinya menikah dengan Thai Lee.

Dilansir dari Forbes, pasangan tersebut membayar kurang dari US$1 juta untuk pengecer perangkat lunak yang menjadi SHI International, penyedia TI global dengan sekitar 20.000 pelanggan dan pendapatan tahunan lebih dari US$11 miliar.

Lee terus menjalankan perusahaan tersebut. Namun Koguan, seorang warga negara amerika yang pindah kembali ke Asia pada tahun lalu masih memiliki saham besar dalam bisnis dan menjabat sebagai ketua dewan.

Hal ini diawali pada Maret 2020, dimana pasar ekuitas jatuh dan margin yang menjulang membuat Koguan untuk menjual sebagian besar portofolio sahamnya.

Koguan memutuskan untuk menjual sisa kepemilikan saham termasuk Baidu, Nvidia dan lainnya, dan menggunakan hasilnya untuk membeli saham Tesla untuk investasi jangka panjang di masa pandemi.

Hasilnya, sejak 1 Maret, saham Tesla telah meroket lebih dari 1,440 persen yang dilansir dari Forbes. Leo juga mengatakan bahwa pada saat ini 100 persen portofolionya terdiri dari saham Tesla dan opsi panggilan.

Selain itu, dilansir dari dokumen bank yang dibagikan kepada Forbes, per 24 September Koguan memiliki 6,3 juta saham Tesla dan lebih dari 1,8 juta opsi panggilan Tesla dalam bentuk uang, per 24 September.

Koguan secara terbuka menegaskan melalui Twitter dan Linkedin bahwa dirinya merupakan pemegang saham Tesla individu terbesar ketiga. Martin Viecha, juru bicara perusahaan nampaknya mendukung klaim tersebut.

Sebagai direktur non-perusahaan yang memiliki kurang dari 5 persen kepemilikan saham Tesla yang beredar, Koguan tidak muncul dalam pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa Tesla.

Mengingat saham Tesla itu dan sahamnya di perusahaan IT swasta SHI International, Forbes memperkirakan kekayaan Koguan mencapai US$8,6 miliar, dimana angka tersebut mencerminkan diskon 20 persen untuk kepemilikan Tesla untuk memperhitungkan jumlah saham yang dia pegang di akun margin yang tidak diungkapkan.

Koguan juga bersikeras bahwa dia tidak peduli dengan kekayaannya dan cenderung menghabiskan waktunya untuk penelitian.

Keyakinan Koguan kepada Tesla juga didasarkan pada kekaguman pada Elon Musk. Koguan mengaku bahwa dirinya tergila-gila dengan fisika dan menerapkan teori KQID Time Engine-nya, untuk memperdagangkan opsi Tesla.

Selain itu, Koguan mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk menjual saham Tesla untuk terus menghasilkan keuntungan pada opsi panggilan sampai dia mengingat 12 juta saham, ukuran sahamnya pada Maret 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper