Bisnis.com, JAKARTA - Notion, merupakan aplikasi “ruang kerja lengkap” untuk membuat dan mengatur catatan, tugas, basis data dan lainnya. Aplikasi ini juga dikenal untuk produktivitas.
Dilansir dari Forbes, aplikasi ini melipatgandakan basis penggunanya dari pekerja pengetahuan, pencatat, dan penyelenggara pribadi pada tahun 2020 saat pandemi mendorong lebih banyak pekerjaan online.
Sosok yang menjadi pemberi ide dari Notion sendiri adalah Ivan Zhao. Dirinya lahir di China yang kemudian berpindah ke Kanada pada saat kecil.
Dilansir dari Invisionapp, inspirasi Ivan sendiri adalah Alan Kay dan Douglas Engelbart.
Dalam membangun Notion, Ivan mempelajari sejarah bisnis dalam beberapa dekade untuk mengetahui dari mana bisnis Anda berasal dan dalam melawannya.
“Jadi untuk perusahaan seperti Notion, kami tidak perlu melakukan apa pun hanya untuk mengambil ide-ide itu dan mengeksekusinya” Ujarnya yang dikutip dari Invisionapp.
Baca Juga
Sebelum mendirikan Notion pada tahun 2013, Ivan bekerja di perusahaan Inkling atau sebuah perusahaan yang berfokus di komputer lunak.
Dirinya bekerja pada tahun 2011 sebagai product dan bekerja selama setahun hingga 2012.
Fokus Ivan sendiri dalam membuat Notion adalah membuat sebuah alat yang memungkinkan orang untuk menggunakan komputer seperti media baru dan memberikannya kepada non-programmer.
Dirinya juga memandang bahwa Notion merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memecahkan permasalahan orang.
Popularitas Notion, dan budaya online yang terbentuk di sekitarnya, terus menarik minat investor.
Kemudian, diketahui juga bahwa Notion telah mengumpulkan US$275 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Coatue Management dan Sequoia, dengan partisipasi dari Base10 Partners dan Shine Capital.
Perusahaan ini memiliki lebih dari 20 juta pengguna saat ini, naik dari satu juta pada 2019, dan empat juta pada April lalu.
Kemudian, dilansir dari Forbes, Notion mencapai nilai US$10 Miliar, didorong oleh pekerjaan jarak jauh.
Dalam inspirasi atau motivasi membangun produk, Ivan juga mengatakan bahwa dirinya selalu menggunakan prinspir pertama atau “pemikiran sistem”.
“Jangan mendasarkan pendekatan Anda hanya pada menyalin dan mengubah sedikit apa yang telah dilakukan orang lain. Ambil langkah mundur, dan lihat bagaimana Anda bisa menyelesaikannya secara mendasar” Ucapnya.