Bisnis.com, JAKARTA - Mendirikan franchise apotek kini menjadi bisnis yang menjanjikan.
Apalagi, obat-obatan menjadi kebutuhan utama semua orang. Tidak hanya untuk mengobati rasa sakit, tapi juga untuk menambah sistem imun tubuh guna mengantisipasi penyakit yang bisa datang kapan saja. Terlebih, ancaman penyakit infeksi virus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Salah satu industri farmasi yang menawarkan bisnis franchise adalah Kimia Farma. Sebagai jaringan apotek terbesar dan dikenal masyarakat, tentu peluang saat jadi mitra apotek Kimia Farma akan lebih mudah terwujud. Lantas, seperti apa skema dari bisnis franchise Kimia Farma Apotek? Simak ulasannya berikut ini.
Profil Apotek Kimia Farma
Melansir dari situs resminya, Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.
Lalu, di masa awal kemerdekaan pada 16 Agustus 1971, dinasionalisasi oleh pemerintah RI dengan pengubahan bentuk badan hukum PNF menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Kemudian, 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Terkait layanan Kimia Farma Apotek punya fasilitas yang integrasi antara layanan obat, alat kesehatan, konsultasi apoteker dan dokter hingga aplikasi kesehatan untuk mempermudah akses layanan. Hingga saat ini per September 2022, Apotek Kimia Farma telah memiliki lebih dari 1.300 jaringan Apotek yang berlokasi di 200 lebih kabupaten dan kota
Peluang Bisnis Franchise Apotek Kimia Farma
Apotek Kimia Farma memang menjadi first mover dan pemimpin pasar apotek di Indonesia yang sekaligus turut bermain dalam bisnis franchise apotek. Bahkan, menurut press release yang diterbitkannya, disebutkan bahwa Kimia Farma saat yang ini telah memiliki 1.300 gerai di seluruh Indonesia, akan terus membuka peluang bagi para mitra lokal dalam memasarkan produknya.
Melansir dari Franchise Global, untuk sistem franchise murni yang mengharuskan calon mitra membayar royalti kepada Kimia Farma Apotek sudah tidak berlaku lagi.
Kini, Kimia Farma Apotek menawarkan sistem franchise by KSO (Kerja Sama Operasional) kepada seluruh masyarakat, khususnya yang mempunyai aset properti. Sistem KSO sendiri sudah berjalan di tahun 2017.
Skema Bisnis Franchise dengan Kerja Sama Operasional (KSO) Kimia Farma
Sistem kerjasama ini cukup menarik. Dimana calon mitra cukup menyediakan tempatnya saja tanpa harus mengeluarkan biaya. Nantinya, Kimia Farma sendiri yang akan mengoperasikan bisnis dan merenovasi tempat sesuai dengan standart tampilan Kimia Farma, baik interior maupun eksteriornya.
Sistem KSO ini terbuka bagi siapapun, mulai dari perorangan hingga mitra institusi, baik itu perusahaan BUMN atau perusahaan swasta juga bisa. Biasanya sistem KSO ini disebut juga dengan franchise manage by Kimia Farma.
Terkait penghasilan, mitra akan mendapatkan keuntungan melalui sistem bagi hasil sebesar 3 persen dari omzet, diluar pajak untuk apotek. Selain itu, mitra juga akan mendapatkan bagi hasil utilisasi aset berupa sewa space untuk ATM sebesar 25 persen. Adapun syarat yang harus dipenuhi oleh calon mitra berupa kepemilikan area bangunan dengan lokasinya strategis yang juga harus memiliki izin usaha.
Selain itu, merk yang sudah luas dikenal publik ini pun turut memuluskan investor dalam menjalankan bisnisnya. Dalam situs resminya, secara lengkap Kimia Farma memberikan akses berupa data yang transparan, seperti laporan keuangan (yang telah di audit), struktur organisasi yang meliputi dewan komisaris dan dewan direksi, tata kelola perusahaan hingga informasi dividen sampai pemegang saham Kimia Farma Apotek. Sehingga, bagi para investor ini bisa menjadi acuan penilaian dalam melihat indikator keberhasilan pada suatu model usaha.