Bisnis.com, JAKARTA - Sosok Leo Koguan kini menjadi sorotan setelah dirinya masuk ke dalam jajaran orang terkaya di Singapura.
Adapun, Leo Koguan sendiri merupakan sosok pendatang baru yang langsung menduduki peringkat 7 dalam daftar 50 orang paling kaya di Singapura versi Forbes 2022
Sebagai salah satu pendiri dan ketua penyedia produk dan layanan teknologi SHI International, ternyata Leo Koguan diketahui merupakan pria kelahiran Indonesia.
Lantas, sebenarnya siapa sosok Leo Koguan yang juga merupakan pemegang saham individu terbesar ketiga di Tesla? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Profil Leo Koguan
Berdasarkan laporan dari Forbes, meski Leo tercatat lahir di Indonesia, namun kini dirinya memiliki kebangsaan Amerika Serikat yang tinggal di Singapura.
Baca Juga
Leo Koguan sendiri merupakan pendiri dari Software House International (SHI) yang memiliki lebih dari 20.000 pelanggan yang berbasis di Amerika Serikat.
SHI internasional adalah sebuah perusahaan penyedia produk dan layanan teknologi milik swasta, yang berkantor pusat di Somerset, New Jersey. SHI memiliki pelanggan di sektor nirlaba, swasta, dan publik. SHI telah dihitung sebagai penyedia solusi teknologi informasi terbesar di Amerika.
Sebagai lulusan master dari School of International and Public Affairs Columbia University pada tahun 1982, dan mendapat gelar hukum dari New York Law School pada tahun 1985, sebelum membangun SHI Internasional, Leo bersama mantan istrinya yaitu Thai Lee, pernah membayar kurang dari US$1 juta untuk pengecer perangkat lunak pada tahun 1989.
Atas kecermatannya dalam mengelola bisnis, saat ini perusahaannya telah memperoleh pendapatan tahunan sekitar US$11 miliar atau sekitar Rp14,2 triliun. Tetapi, mengutip dari Forbes, Leo Koguan telah menyerahkan manajemen perusahaan kepada sang mantan istri. Sementara, dirinya masih menjabat sebagai ketua dewan dan pemegang saham mayoritas.
Total Kekayaan
Kekayaan Leo Koguan per Oktober 2022 diprediksi mencapai US$7,2 miliar, dan dia menempati posisi orang terkaya ke 7 di Singapura.
Leo Koguan adalah pendiri penyedia TI senilai $12,3 miliar SHI International, yang dijalankan oleh mantan istrinya Thai Lee, yang juga seorang miliarder sebagai CEO.
Koguan mengklaim sebagai investor Tesla terbesar di dunia, dan saham Tesla sekarang menjadi bagian terbesar dari kekayaannya.
Pada awal kekacauan pasar pandemi, dia menjual sebagian besar kepemilikan sahamnya, termasuk saham Baidu dan Nvidia, untuk membeli opsi panggilan Tesla jangka panjang.
Koguan memperoleh gelar master dari Columbia University dan gelar sarjana hukum dari New York Law School. Warga negara AS, sekarang berdomisili di Singapura.
Total kekayaannya terus naik dari tahun ke tahun.
Dilansir dari Yahoo, KoGuan adalah salah satu dari sekelompok investor yang telah menghasilkan jutaan dolar dari harga saham Tesla yang melonjak.
Dengan kekayaan bersih US$7,2 miliar, KoGuan mengalahkan miliarder hedge fund George Soros.
Apa yang membuat kekayaan KoGuan begitu tidak biasa adalah karena dia membeli saham Tesla selama masa-masa awal pandemi.
KoGuan sekarang memiliki sekitar 22,6 juta saham Tesla dan 1,23 juta opsi, menjadikannya pemegang saham individu terbesar ketiga setelah Musk dan pendiri Oracle Larry Ellison, menurut Indeks Miliarder Bloomberg.
Tidak banyak yang diketahui bagaimana KoGuan menghabiskan kekayaannya, tetapi menurut Bloomberg, dia menghabiskan bertahun-tahun memberikan sumbangan ke universitas-universitas China. Pada akhir tahun 2020, KoGuan dilaporkan mendonasikan sekitar US$46 juta untuk sebuah penthouse Singapura yang dimiliki oleh taipan penyedot debu James Dyson.
KoGuan mengatakan kepada Bloomberg tahun lalu bahwa dia "sepenuhnya" pada pembuat mobil listrik. "Setiap uang yang saya miliki saya habiskan untuk Tesla," katanya.
Fans Berat Elon Musk
Terlepas dari kekayaannya yang sangat besar, Koguan yang lahir di Indonesia ini dikenal sebagai penggemar berat Tesla dan Elon Musk.
Dirinya juga berani untuk berinvestasi pada Tesla dikarenakan kepercayaannya pada Elon Musk. Hal ini dibuktikan, dimana sebagian besar portofolio investasi Leo didominasi oleh saham Tesla.
Melansir dari The Epoch Times, ketika saham Tesla jatuh tak lama setelah dimulainya pandemi, Leo terus membeli dan bahkan menjual semua sahamnya yang lain untuk mendukung Tesla. Dia memutuskan untuk menjual sisa kepemilikan sahamnya, termasuk saham Baidu, Nvidia, China Mobile, dan Nio. Kemudian, hasil penjualan tersebut digunakan untuk membeli opsi panggilan jangka panjang di Tesla dan berinvestasi di sektor properti.
Leo Koguan percaya Elon Musk adalah seorang pria yang mempunyai misi besar. Menurut laporan dari South China Morning Post, sebagai penggemar memang Leo secara teratur sering berbagi informasi dan pendapat tentang Musk dan Tesla di Twitter.
Menariknya, sama seperti Elon Musk, Leo juga merupakan kutu buku fisika, di mana dirinya mempromosikan Tesla lewat teori KQID Time Enginenya yang telah dirinya kembangkan. Bahkan, saat Leo Koguan akhirnya bertemu Musk di markas SpaceX pada 2019, dia mengaku bahwa mereka berbicara tentang fisika dan bukan bisnis. Dia juga sering membela Elon Musk secara online apabila terjadi perdebatan lebih dari satu kali. Adapun, jumlah followers-nya saat ini mencapai 25.000