Bisnis.com, JAKARTA - Besarnya kebutuhan gandum dalam negeri seiring dengan tingginya permintaan tepung terigu, membuat banyak pengusaha membangun pabrik terigu dan meningkatkan kapasitas produksinya.
Di Indonesia, tepung terigu merupakan bahan pangan yang banyak mengandung karbohidrat dan juga dapat dijadikan sebagai komoditi pengganti beras.
Permintaan tepung terigu di Indonesia, hampir sebagian besar berasal dari industri roti, mi, biskuit, pasta dan produk turunan lainnya.
Lantas, siapa saja pengusaha tepung terigu di Indonesia? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
1. Anthoni Salim – Bogasari Tepung Terigu
Anthoni Salim kini menjadi pemilik dari Salim Group, perusahaan yang merajai pasar makanan di Indonesia, mulai dari mi instan Indomie hingga tepung terigu Bogasari.
Melansir dari situs resminya, PT Bogasari Flour Mills yang didirikan pada 1969 berfungsi sebagai pengolah yang menggiling gandum menjadi tepung terigu. Sedangkan Badan Urusan Logistik (BULOG) bertindak sebagai importir gandum dan distributor tepung terigu. Saat beroperasi, Bogasari meluncurkan tiga merek produk perdana yaitu Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Kunci Biru.
Lalu, pada tahun 1992 PT Bogasari Flour Mills diakuisisi oleh PT Indocement Tunggal Prakarsa dan berganti status menjadi Divisi bukan lagi PT. Sampai akhirnya, Bogasari diakuisisi sebagai Divisi di dalam PT Indofood Sukses Makmur. Secara legal nama industri Bogasari menjadi PT Indofood Sukses Makmur, Tbk., Divisi Bogasari Flour Mills pada 1995.
Baca Juga
Anthoni Salim menduduki peringkat kelima orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan sebanyak US$7,5 miliar atau setara Rp112,4 triliun. Anthony Salim juga memiliki investasi lain di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.
2. Keluarga Widjaja – Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU)
PT Sunterra Indonesia dan PT Second Bridge Indonesia masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU)
Pihak pengendali dan pemilik manfaat sebenarnya (ultimate beneficial owner) Cerestar Indonesia Tbk adalah Keluarga Widjaja, di mana Eka Tjipta Widjaja sendiri merupakan pendiri dari Sinar Mas Group yang memiliki gurita bisnis mulai dari pulp, telekomunikasi, energi dan infrastruktur hingga layanan kesehatan.
Adapun, harta kekayaan Keluarga Widjaja sendiri mencapai US$10,8 miliar atau setara dengan Rp160,6 triliun.
2. Hondro Widjaja – Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU)
PT Sunterra Indonesia dan PT Second Bridge Indonesia masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Cerestar Indonesia Tbk. (TRGU)
Pihak pengendali dan pemilik manfaat (ultimate beneficial owner) Cerestar Indonesia Tbk adalah PT Sunterra Indonesia (81,12 persen), Hondro Widjaja (0,0004 persen) dan masyarakat (18,87 persen) per 31 Maret 2023.
Melansir dari situs resmi perusahaan, Hondro Widjaja sendiri tengah menjabat sebagai Komisaris Utama Cerestar Group.
Pria kelahiran Medan 30 Desember 1958 ini meraih gelar Bachelor of Enginering dari The University of New South Wales (1980), dan gelar Master of Science in Enginering dari The University of New South Wales (1985), serta gelar Master of Business Administration dari Australian Graduate School of Management (1987).
Tak hanya berada di satu jabatan, kini dia juga merangkap sebagai Chief Executive Officer untuk PT Cerestar Flour Mills, PT Harvestar Flour Mills & PT Agri First Indonesia sejak 2008, Chief Executive Officer dan Commissioner - PT Dairygold Indonesia & PT Milko Beverage Industry mulai 1997 sekaligus Chief Executive Officer dan Komisaris PT Kabulinco Jaya sejak 1988.
Melansir dari situs resminya, PT Cerestar Flour Mills berlokasi strategis di Cilegon Jawa Barat, dan Medan Indonesia. Keduanya dekat dengan pelabuhan laut dalam. Fasilitas bongkar muat yang ada di pelabuhan ini memungkinkan PT Cerestar Flour Mills menerima kiriman gandum hingga kapal panamax berkapasitas 70.000 MT.
Sebagai informasi, Cerestar Group membawahi PT Harvestar Flour Mills yang berlokasi strategis di Gresik, Jawa Timur dan PT Agri First Indonesia yang sukses diakuisisi pada 2018 guna mendukung produksi dan memenuhi kebutuhan tepung terigu di wilayah Indonesia bagian utara.
3. Martua Sitorus – Wilmar Flour Mills
Nama Martua Sitorus bukanlah seseorang yang asing lagi. Selain dikenal sebagai pendiri dari Wilmar Group, dengan merek dagang minyak goreng Fortune dan Sania.
Selain itu, dirinya pun mendirikan pabrik tepung bernama Wilmar Flour Mills yang menjadi pabrik tepung terigu terbesar di China, di mana pabrik tepung terigunya pun beroperasi di Malaysia, Indonesia, India, Vietnam, Myanmar, Papua Nugini, New Caledonia.
Berkat bisnis yang dirinya tekuni, kini sosoknya masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2022 versi Forbes, di mana Martua menempati posisi ke-17, dengan harta kekayaan US$3,1 miliar atau setara dengan Rp48,3 triliun.
4. Alwin Arifin - PT Sriboga Flour Mill
Alwin Arifin adalah pendiri sekaligus Direktur Utama PT Sriboga Flour Mill.
Melansir dari situs perusahaan, bermula dari PT Sriboga Raturaya berdiri pada tahun 1995 sebagai pelopor dalam memproduksi terigu, kemudian pada tahun 2011 melakukan pemisahan usaha menjadi unit usaha bernama PT Sriboga Flour Mill.
Sedangkan PT Sriboga Raturaya saat ini berubah menjadi induk perusahaan yang menaungi banyak anak perusahaan, di mana selain Sriboga Flour Mill ada anak perusahaan lainnya, di bidang restoran, mulai dari Pizza Hut dan Marugame Udon serta untuk perguruan tinggi, ada Sekolah Bisnis IPMI yang berbasis di Jakarta.
5. PT Bungasari Flour Mills Indonesia
PT Bungasari Flour Mills Indonesia didirikan oleh perusahaan pengolahan distribusi Asia, yaitu FKS (Indonesia), Malayan Flour Mills (Malaysia) dan Toyota Tsusho (Jepang) untuk membuat perusahaan penggilingan tepung terbaru di Indonesia.
Adapun, pabrik penggilingan terbarunya ada di Jawa Barat yang diklaim memiliki peralatan paling canggih dan fasilitas penelitian kelas dunia, di mana proses pencampuran yang canggih menghasilkan produk yang paling konsisten di pasar.
6. PT Eastern Pearl Flour Mills
Eastern Pearl Flour Mills adalah perusahaan yang menghasilkan jenis makanan yang bermarkas di Makassar, Indonesia dengan merek dagang Gerbang, Serdadu Biru, Gatotkaca dan Kompas
Adapun, PT Eastern Pearl Flour Mills berada di bawah naungan Grup Interflour yang didirikan pada tahun 2005 Selain tepung, Interflour telah melakukan diversifikasi ke produksi malt dan memperluas bisnisnya di sepanjang rantai pasokan dengan penyimpanan biji-bijian dan layanan pelabuhan.
Kantor pusat Grup Interflour di Singapura mengoordinasikan pembelian biji-bijian dalam jumlah besar dan pengiriman logistik dari sumber-sumber di seluruh dunia, dengan 9 pabrik tepung di seluruh Asia Tenggara.
7. PT Pundi Kencana
Melansir dari situs resminya, PT Pundi Kencana mulai beroperasi pada bulan Oktober 2009 dengan lokasi pabrik bertempat di Cilegon, Banten dan lokasi kantor pusat di Tanah Abang, Jakarta.
Produk tepung terigu yang dihasilkan dari PT. Pundi Kencana antara lain: Lonceng Emas, Lonceng, Lonceng Merah, Peacock Biru, Perdana, Mila Serbaguna, Mila, Tegu, Perisai, Kecapi dan Mila.