Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Begini Cara Terapkan Bisnis yang Ramah Lingkungan, Pebisnis Wajib Nyontek!

Selain memberikan insentif ke konsumen, berikut sejumlah cara untuk menerapkan prinsip bisnis yang berkelanjutan.
Arlina Laras
Arlina Laras - Bisnis.com 18 Mei 2023  |  19:55 WIB
Begini Cara Terapkan Bisnis yang Ramah Lingkungan, Pebisnis Wajib Nyontek!
Tips bisnis strategi - istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini konsumen makin sadar akan isu-isu lingkungan, membuat bisnis skala kecil dan besar wajib memperhatikan praktik yang dijalankan. 

Bahkan tak jarang, dengan menerapkan bisnis berkelanjutan, sebenarnya bisnis menjadi lebih hemat biaya. 

Hal tersebut lantaran, dana yang seharusnya dialokasikan pada suatu benda sekali pakai, kini dengan beralih menggunakan barang-barang yang bisa didaur ulang. 

Tak cukup sampai di situ, menerapkan green business disinyalir dapat pula membuat suatu brand menjadi lebih menonjol dibandingkan yang lain hingga bisa mendatangkan lebih banyak profit. 

Apalagi, di mata konsumen yang juga menerapkan green living, maka citra perusahaan/produk tentu akan meningkat.

Kini sudah banyak cara untuk mengoperasikan bisnis dengan prinsip berkelanjutan. Selain memanfaatkan program untuk menukarkan sampah dengan voucher belanja, berikut adalah beberapa cara bisnis untuk mengurangi sampah:

1. Daur Ulang dan Recycle

Bisnis dapat memanfaatkan sampah sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk baru. Misalnya, menggunakan botol plastik bekas untuk membuat baju atau tas, atau menggunakan kertas bekas untuk membuat kertas daur ulang. Ini membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.

2. Produk Ramah Lingkungan

Bisnis dapat fokus pada produksi dan penjualan produk yang ramah lingkungan. Contohnya adalah mengganti penggunaan plastik sekali pakai dengan produk yang dapat digunakan kembali atau menggunakan bahan-bahan organik alih-alih bahan kimia berbahaya.

3. Pengemasan Minimalis

Mengurangi penggunaan kemasan berlebihan adalah langkah penting dalam mengurangi sampah. Bisnis dapat menggunakan pengemasan minimalis yang efisien dan ramah lingkungan. Contoh penggunaan kemasan minimalis adalah menggunakan kemasan tanpa plastik, kemasan kertas atau karton yang dapat didaur ulang.

4. Komunitas Berbagi

Mendorong konsep berbagi dan sirkularitas dapat membantu mengurangi pemborosan dan limbah. Misalnya, bisnis dapat memulai program pertukaran atau penyewaan produk daripada membeli produk baru setiap kali dibutuhkan. Ini juga dapat melibatkan berbagi sumber daya, seperti kendaraan atau alat, untuk mengurangi jumlah barang yang harus diproduksi.

5. Edukasi dan Kesadaran

Bisnis dapat berperan dalam meningkatkan kesadaran dan edukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Mengadakan kampanye, menyediakan informasi, dan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan lingkungan adalah cara efektif untuk mengurangi sampah secara keseluruhan.

6. Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Bisnis dapat mencari alternatif untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti menggunakan bahan-bahan yang dapat terurai dengan cepat atau menggunakan produk pengganti yang ramah lingkungan, seperti sedotan bambu alih-alih sedotan plastik.

7. Pengelolaan Limbah

Bisnis juga dapat memperhatikan pengelolaan limbah yang baik. Misalnya, mendaur ulang kertas, plastik, logam, dan bahan-bahan lain yang dapat didaur ulang. Selain itu, bisnis juga dapat menjalin kemitraan dengan pihak ketiga yang memiliki sistem pengolahan limbah yang efisien.

8. Desain Produk yang Tahan Lama

Membuat produk yang tahan lama dan mudah diperbaiki juga dapat membantu mengurangi sampah. Dengan mendesain produk yang awet dan dapat diperbaiki, konsumen akan cenderung memperbaiki produk tersebut daripada membuangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

tips bisnis peluang bisnis
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top