Bisnis.com, JAKARTA - Membangun bisnis membutuhkan kreativitas tinggi, terutama di bidang desain atau merancang sesuatu.
Salah satu industri yang bisa menuangkan kreativitas dalam pembuatannya adalah desain batik, dengan menggunakan ecoprinting.
Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dan pewarnaan pada kain secara alami dengan cara yang sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik.
Prinsip pembuatannya adalah dengan melalui kontak langsung antara kain dengan daun, bunga, batang atau bagian tanaman lain yang mengandung pigmen warna.
Salah satu pebisnis yang mengembangkan metode ini adalah Wirasanti, yang sempat melakukan workshop pada gelaran Inacraft 2023.
Wirasanti mengisi workshop bertema "Ketuk Daun Kembang" yang mengajarkan para pesertanya untuk membuat kain dengan motif daun yang diketuk-ketuk menggunakan palu ke kain.
Baca Juga
Wanita yang lahir di Surabaya pada 10 April 1970 itu merupakan lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada 1993 dari jurusan Chemical Enineering.
Dia membangun bisnis desain kainnya dari kegemarannya pada seni kerajinan tangan. Wirasanti awalnya hanya membeli kain untuk dijadikan sebuah gorden untuk dipakai sendiri. Namun, seorang teman datang ke rumahnya dan melihat gorden tersebut kemudian tertarik membelinya.
Dari minat temannya itu, Wirasanti melihatnya sebagai sebuah peluang untuk berbinsis.
Wirasanti kemudian memberi nama bisnisnya dengan namanya sendiri, atas saran dari sang suami untuk diberi nama sesuai dengan nama dirinya sendiri.
Wirasanti Design tidak hanya menjual gorden, tapi juga menjual banyak barang interior, kerajinan tangan, dan juga souvenir.
Mereka juga menjual kitchen set, tas, dan souvenir yang bisa dijadikan untuk hadiah, pajangan rumah, maupun kado.
Sukses meniti bisnisnya, Wirasanti juga sempat menjajal pasar global dengan mengikuti pameran Singapore Gift Show (SGS) di Suntec Convention and Exhibituon Center Singapura pada 2016 melalui Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI).
Dalam pameran tersebut, dia menyajikan produk Decoupage yang sedang diminati kala itu.
Menurutnya, sebagai UMKM, agar bisa membangun bisnis harus berani. Nantinya hanya ada dua risiko yang menanti, antara berhasil atau belum sukses, artinya harus mencoba lagi dan mencoba terus.