Bisnis.com, JAKARTA - Penggemar kopi di Indonesia begitu banyak. Hal ini membuat prospek dan keuntungan bisnis dengan membuka toko kopi makin besar.
Namun, seiring dengan banyaknya toko kopi yang menjamur, para pebisnis toko kopi tentu harus memutar otak agar bisnisnya tidak kalah saing dan tetap cuan.
Salah satu yang kini mulai banyak dilakukan adalah dengan menjemput bola, semakin dekat dengan para pelanggan menggunakan kopi keliling.
Sejumlah toko kopi kekinian telah mengadopsi strategi pemasaran tersebut. Berbeda dengan tukang kopi keliling sebelumnya, yang menjual kopi dan minuman sachet, kopi keliling dari toko kopi kekinian ini menawarkan kopi yang segar dengan harga yang murah meriah, mulai dari Rp8.000 - Rp12.000 saja.
Kopi keliling ini selain lebih menguntungkan untuk para konsumen juga bisa membantu menambah lapangan kerja, terutama di tengah tingginya permintaan kopi di kota-kota besar membuat kopi keliling ini banyak dicari dan laris manis.
Beberapa brand kopi keliling yang sudah sering terlihat melintas di Jakarta ada Jago Coffee, berkeliling dengan sepeda dan gerobak mentereng berwarna merah. Ada pula merek lainnya yang belum begitu sering ditemui, yaitu kopi Rindu Mu, sama-sama menggunakan sepeda dan gerobak merah.
Baca Juga
Tak hanya itu, toko kopi Janji Jiwa juga tak melewatkan kesempatan untuk memiliki kopi keliling dengan nama kopi Sejuta Jiwa yang menggunakan sepeda listrik dengan harapan bisa lebih ramah lingkungan.
Berikut tiga merk kopi yang memiliki layanan kopi keliling
1. Jago Coffee
Jago Coffee merupakan salah satu pionir munculnya toko kopi kekinian keliling, yang mulai beredar pada 2019. Awalnya Jago Coffee memiliki sistem pesan antar langsung ke tempat-tempat sibuk seperti di perkantoran.
Namun, setelah pandemi, Jago Coffee mengusung konsep baru dengan "menjemput bola", berkeliling menjual beragam varian minuman mulai dari kopi dan non-kopi di jalur-jalur sibuk kota Jakarta seperti Sudirman dan SCBD.
Untuk bisa ikut berbisnis, Jago Coffee tidak membuka waralaba, alih-alih menawarkan kemitraan bagi hasil dengan para penjual kopinya yang akan berkeliling.
Persyaratannya pun tidak sulit, para pengemudi sepeda kopi keliling yang disebut Jagoan ini hanya cukup bisa mengendarai sepeda dan punya smartphone. Mereka juga tidak dituntut punya keahlian membuat kopi atau barista.
Para mitra akan dipinjami sepeda atau sepeda listrik dan tempat untuk menyimpan produk yang semuanya sudah jadi, tinggal diambil dan dijual oleh pada Jagoan.
2. Kopi Rindumu
Senada, merek kopi keliling lainnya, Kopi Rindumu, juga berkeliling di Jakarta. Kopi ini juga ditawarkan dengan harga Rp8.000 - Rp12.000 dari minuman kopi gula aren yang begitu hits, sampai minuman teh leci dan es cokelat yang manis dan creamy.
Kopi Rindumu beredar dan bisa ditemui di daerah Salemba, Cikini, atau Kramat. Kehadiran kopi keliling ini cocok bagi mereka yang berkuliah atau berkantor di daerah Salemba yang padat.
3. Janji Jiwa
Jiwa Group, perusahaan toko kopi Janji Jiwa juga menawarkan kemitraan berjualan kopi tanpa modal sama sekali melalui Mobile Coffee Cart "Kopi Sejuta Jiwa" untuk menyasar pecinta kopi yang lebih luas.
Kopi Sejuta Jiwa juga bertujuan mendukung masyarakat menjadi pelaku UMKM melalui pendekatan berbentuk kemitraan dengan para pesepeda yang disebut "riders".
Untuk bergabung menjadi mitra atau "riders" Kopi Sejuta Jiwa, para mitra riders tidak perlu mengeluarkan modal.
Mereka akan diberikan sepeda dan produknya, lalu mereka akan melakukan penjualan dan ketika pulang akan dihitung dan akan diberikan komisi dengan skema yang disetujui dengan mitra.
Adapun, Jiwa Group mengungkapkan penjualan terbesar oleh riders terbaik bisa menjual hingga 200 gelas per hari dengan harga produk Rp8.000 - Rp10.000
Untuk bergabung menjadi mitra, juga nanti akan mendapatkan pelatihan dan sosialisasi, karena kebanyakan dari mereka tidak memiliki pendidikan tinggi sehingga tidak punya kesempatan kerja yang besar. Oleh karena itu, kemitraan ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan.