Bisnis.com, JAKARTA -- Daftar terbaru Forbes menunjukkan bahwa Microsoft menempati urutan pertama perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. Namun, tidak demikian dengan pendirinya, Bill Gates, yang justru berada di urutan 9 orang terkaya di dunia.
Berdasarkan data Forbes sampai dengan Juni 2024, Microsoft berada di urutan pertama dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, mencapai US$3.342 triliun.
Angka tersebut melampaui kapitalisasi pasar Apple yang sebelumnya berada di urutan pertama, kini senilai US$3.181 triliun.
Namun, pendirinya, Bill Gates justru berada di urutan ke-9 orang terkaya di dunia dengan kekayaan sebesar US$134,3 miliar atau setara dengan Rp2.182,30 triliun. Kekayaannya bahkan sempat disalip oleh mantan karyawannya, Steve Ballmer, yang kini sudah kembali berada di bawahnya, di urutan ke-10 dengan kekayaan US$130,2 miliar.
Bill Gates sendiri sempat menduduki posisi orang terkaya di dunia versi Forbes dari 1995 hingga 2017, memegang posisi teratas selama 18 dari 23 tahun.
Lantas mengapa Bill Gates tak lagi jadi orang terkaya di dunia?
Baca Juga
NPR melansir, Bill Gates menjadi miliarder termuda di dunia pada 1987, saat usianya baru 31 tahun, tak lama setelah Microsoft go public. Pada 1995, pada usia 39 tahun, dia menjadi orang terkaya di dunia dengan kekayaan US$12,9 miliar, dan memegang gelar tersebut selama beberapa dekade.
Namun ada alasan sederhana mengapa Gates tidak lagi menjadi orang terkaya. Salah satu alasannya adalah karena Gates membuat pilihan untuk menyumbangkan sebagian besar uangnya.
Pada 2000, tahun yang sama ketika dia mengundurkan diri sebagai CEO Microsoft, Gates mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation bersama mantan istrinya dengan misi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia.
Menurut Bloomberg, pasangan itu fokus pada kegiatan filantropi dan sejak itu telah menyumbangkan hingga US$59,1 miliar sampai dengan 2022, untuk tujuan amal.
Pasangan ini juga berencana untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka sepanjang hidup mereka dan melakukannya dengan mengatasi masalah-masalah besar di seluruh dunia.
Gates juga tidak hanya memberikan kekayaannya sendiri, dia menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Pada 2010, pasangan Gates bekerja sama dengan teman sesama miliarder, Warren Buffett, untuk memulai The Giving Pledge, sebuah gerakan bagi individu ultra-kaya untuk berkomitmen menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk tujuan amal selama hidup mereka.
Yayasan ini telah menangani berbagai isu dan proyek, dimulai pada tahun 2000 dengan upaya senilai US$1 miliar untuk menyekolahkan lebih dari 20.000 anak ke perguruan tinggi.
Sejak 2007, Gates Foundation telah menyumbangkan sumber daya teknis dan keuangan untuk mempercepat kampanye vaksinasi, menyediakan imunisasi rutin dan kemitraan pengawasan polio serta membantu mendanai pembuatan vaksin.