Bisnis.com, JAKARTA — Pendiri dan mantan CEO e-commerce China PDD Holdings, Colin Huang, yang sempat menjadi orang terkaya di China awal bulan ini, terpaksa tergelincir ke posisi empat orang terkaya di China.
Forbes melansir, posisinya merosot setelah kekayaan bersihnya turun sekitar US$14 miliar atau Rp216,8 triliun pada Senin, imbas saham perusahaannya yang turun hampir 30% menyusul pendapatan kuartal kedua yang mengecewakan.
Berdasarkan data Real Time Billionaire Forbes, kekayaan bersih Colin Huang, yang masih menjadi pemegang saham utama di PDD, turun menjadi US$33,8 miliar sampai dengan Rabu (28/8/2024), turun lebih dari 28%.
Perubahan tersebut mendorongnya turun dalam daftar miliarder real-time Forbes ke posisi No. 50 di dunia dan No. 4 di China, di belakang Zhong Shanshan (US$45,2 miliar), Zhang Yiming (US$43,4 miliar), dan Ma Huateng (US$40,3 miliar).
PDD merupakan induk dari e-commerce populer Temu, yang telah mengalami lonjakan harga saham hampir 22% selama setahun terakhir.
Namun, setelah perusahaan melaporkan laba dan estimasi pendapatan yang tidak sesuai untuk kuartal kedua, harga sahamnya merosot tajam.
Baca Juga
PDD Holdings melaporkan laba bersih sebesar US$3,20 per saham pada kuartal yang berakhir pada 30 Juni dan penjualan sebesar US$13,64 miliar, turun dari ekspektasi penjualan analis sebesar US$14,1 miliar.
Selain itu laba operasi meningkat lebih dari dua kali lipat dari kuartal yang sama tahun lalu, dari US$1,78 miliar menjadi US$4,4 miliar. Pihak PDD mengakui tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan melambat dari kuartal ke kuartal dan mengatakan tren tersebut kemungkinan akan terus berlanjut karena persaingan yang semakin ketat dan tantangan eksternal.
Colin Huang mendirikan Pinduoduo, yang kemudian mengubah namanya menjadi PDD Holdings, pada 2015. Kekayaan bersihnya meningkat dari sekitar US$13,5 miliar pada 2019 hingga mencapai puncaknya sebesar US$55,3 miliar pada 2021 dan rata-rata US$38,9 miliar sepanjang tahun ini.
Dia menjabat sebagai ketua perusahaan hingga 2021 dan masih menjadi pemegang saham utama.
PDD meluncurkan Temu, e-commerce yang ingin menyaingi Shein, pada 2022. Huang juga mendirikan Xinyoudi, perusahaan game daring, dan platform e-commerce Ouku.com.
PDD tak menjadi satu-satunya e-commerce di China yang melaporkan pelemahan kinerja hingga di bawah ekspektasi, karena China tengah mengalami kemerosotan ekonomi dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan pendapatan rumah tangga yang menurun.
Alibaba, e-commerce milik Jack Ma yang menjual barang-barang dengan diskon besar, melaporkan laba bersih turun 28,77% pada bulan Juni dan JD.Com tidak mencapai proyeksi pendapatannya pada bulan yang sama.