Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Miliarder China Colin Huang Alami Penurunan Kekayaan Terbesar di 2021

Pada 1 Januari 2021, Colin memiliki kekayaan bersih sebesar US$63 miliar atau Rp898 triliun ketika sahamnya berada di kisaran US$200. Kini, kekayaan bersihnya menjadi sebesar US$33 miliar atau Rp470 triliun, yakni penurunan sebesar US$30 miliar sejak awal tahun atau sebesar Rp427 triliun.
Colin Huang
Colin Huang

Bisnis.com, JAKARTA - Colin Huang, pendiri dari e-commerce China Pinduoduo, telah mengalami penurunan kekayaan terbesar diantara siapapun.

Dilansir dari Celebritynetworth, Pada tahun 2021 pemerintah China telah menyatakan perang pada miliarder dan selebritasnya. Sekitar setengah dari semua miliarder China mengalami penurunan kekayaan pada tahun 2021 yang cukup besar.

Dari 120 miliarder yang kehilangan kekayaannya sejak awal tahun, sebanyak 42 merupakan warga negara China. Sejumlah besar kekayaan China telah turun puluhan miliar dolar pada tahun ini.

Colin Huang menjadi salah satu miliarder dengan penurunan kekayaan terbesar, bahkan lebih besar dari siapapun.

Colin sendiri adalah pendiri e-commerce Pinduoduo yang menawarkan berbagai produk menarik. Pinduoduo didirikan pada tahun 2015 dan poduk utama mereka adalah menhubungkan petani dengan distributor.

Pinduoduo juga menawarkan produk lainnya yakni bahan makanan, pakaian, gadget dan barang-barang daput dalam jumlah besar untuk menegosiasikan diskon besar-besaran. Hampir 800 juta orang pada tahun 2020 melakukan transaksi di Pinduoduo.

Pada Maret 2021, ketika harga saham perusahaannya mencapai puncak yakni US$200 atau Rp2,8 juta per sahamnya, Colin mengundurkan diri dan sahamnya turun sebesar 17 persen setelah dirinya mengumumkan keputusannya untuk mundur. Kini Pinduoduo diperdagangkan pada US$100 per sahamnya, atau sekitar Rp1,4 juta.

Selain itu, alasan kemunduran Pinduoduo juga dikarenakan masyarakat China sudah tidak lagi terjebak dirumah. Masyarakat yang memesan semuanya secara online menjadi berkurang.

Alasan lainnya adalah pemerintah China akan menindak perusahaan teknologi besar melalui penyelidikan antimonopoli. Contohnya pada bulan Mei, regulator China mendenda Alibaba, yakni Jack Ma sebesar hampir US$3 miliar atau Rp42,7 triliun dikarenakan melanggar undang-undang monopoli.

Pada 1 Januari 2021, Colin memiliki kekayaan bersih sebesar US$63 miliar atau Rp898 triliun ketika sahamnya berada di kisaran US$200. Kini, kekayaan bersihnya menjadi sebesar US$33 miliar atau Rp470 triliun, yakni penurunan sebesar US$30 miliar sejak awal tahun atau sebesar Rp427 triliun.

Colin juga telah melakukan sedikit kegiatan filantropi dengan menjanjikan sekitar 2,4 persen dari sahan Pinduoduonya untuk perwalian amal dan 7,7 persen untuk membantu mendukung penelitian ilmiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper