6. Berinvestasi pada Hal yang Tidak Anda Pahami
"Jangan pernah berinvestasi pada bisnis yang tidak dapat Anda pahami." – Warren Buffett.
Buffett terkenal menghindari saham teknologi selama masa booming dot-com karena saham tersebut berada di luar "lingkaran kompetensinya." Prinsip ini menyelamatkan pemegang saham Berkshire Hathaway itu dari kerugian miliaran dolar saat gelembung itu pecah.
Memahami investasi berarti memahami model bisnis, keunggulan kompetitif, dan laporan keuangannya. Tanpa pengetahuan ini, investor berisiko menjadi spekulan alih-alih pemilik bisnis yang terinformasi.
7. Utang Berlebihan
“Saya telah melihat banyak orang gagal karena minuman keras dan uang pinjaman.” – Warren Buffett.
Utang margin dapat memperbesar keuntungan dan kerugian, tetapi yang terakhir sering kali terbukti membawa bencana. Utang konsumen berbunga tinggi khususnya merusak pembangunan kekayaan dengan menguras sumber daya yang dapat diinvestasikan.
Meskipun sebagian utang (seperti hipotek yang wajar) dapat menjadi strategi, Buffett menganjurkan untuk mempertahankan cadangan kas yang signifikan dan menghindari leverage. Pendekatan konservatif ini memberikan stabilitas dan fleksibilitas selama penurunan pasar.
Baca Juga
8. Tidak Menginvestasikan Kembali Keuntungan
Keberhasilan Berkshire Hathaway sebagian berasal dari disiplin Buffett dalam menginvestasikan kembali keuntungan daripada membayar dividen. Ketika diinvestasikan kembali, keuntungan menghasilkan pendapatan tambahan, menciptakan efek bola salju yang kuat.
Hal ini meningkatkan pertumbuhan secara eksponensial dari waktu ke waktu. Prinsip yang sama berlaku untuk investor individu melalui rencana investasi ulang dividen, penyeimbangan kembali portofolio secara teratur, dan tidak menghabiskan keuntungan.
9. Membiarkan Emosi Mendorong Keputusan
“Keberhasilan dalam berinvestasi tidak berkorelasi dengan IQ. Anda memerlukan temperamen untuk mengendalikan dorongan yang kerap membuat orang lain mendapat masalah.” – Warren Buffett.
Ketakutan dan keserakahan sering kali mendorong keputusan finansial yang buruk. Volatilitas pasar dapat memicu respons emosional yang menyebabkan pembelian tinggi dan penjualan rendah.
Keberhasilan Buffett berasal dari mempertahankan disiplin emosional, membuat keputusan berdasarkan analisis fundamental daripada sentimen pasar dan emosional.
Menciptakan rencana dan sistem investasi serta berpegang pada kriteria yang telah ditentukan membantu menghilangkan emosi dalam berinvestasi.
10. Gagal Belajar Terus-menerus
“Bacalah 500 halaman seperti ini setiap hari. Begitulah cara kerja pengetahuan. Pengetahuan itu menumpuk, seperti bunga majemuk.” – Warren Buffett.
Meskipun sukses, Buffett menghabiskan 80% waktunya untuk membaca dan berpikir. Komitmen untuk belajar ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan adaptasi terhadap perubahan pasar.
Pengetahuan, seperti bunga majemuk, bertambah seiring waktu. Mengembangkan keahlian memerlukan studi laporan keuangan, membaca tren pasar, dan dasar-dasar bisnis secara konsisten.
Kebiasaan-kebiasaan ini menunjukkan bahwa membangun kekayaan tidak hanya tentang strategi yang rumit, tetapi lebih tentang penerapan prinsip-prinsip dasar secara konsisten.
Dengan menghindari kesalahan umum ini dan mengikuti kebijaksanaan Buffett, investor dapat meningkatkan peluang mereka untuk meraih kesuksesan finansial jangka panjang.