Bisnis.com, JAKARTA - Produk kecantikan Korea belakangan menyerbu dunia, termasuk ke Indonesia, bersaing secara global dalam hal kualitas, harga, dan pemasaran untuk mendulang kesuksesan.
Salah satu yang begitu viral belakangan ini adalah brand Tirtir, yang begitu terkenal dengan produk cushion foundation-nya yang hadir dengan banyak warna termasuk untuk kulit gelap, ketika merek kecantikan Korea lain hanya hadir dengan warna untuk kulit putih.
Dengan produk yang inklusif, make-upp keluaran Tirtir itu begitu diburu di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak orang rela menggunakan jasa titip alias jastip dari Korea Selatan untuk bisa mendapatkan produk tersebut.
Sosok Pendiri Tirtir
Tirtir adalah merek yang oleh Lee Yoo-bin pada 2017. Dia mengawali kariernya sebagai seorang influencer kecantikan, dengan orang-orang begitu tertarik dengan kulitnya yang "bening".
Lee Yoo-bin, yang lahir pada 1988 lulus dari Jurusan Busana Mode. Dia sempat meluncurkan pusat perbelanjaan busana "TheThat" pada 2013 dan mengoperasikannya selama empat tahun.
Kemudian, sejak 2017 dia mendirikan Tirtir dan menjabat sebagai CEO.
Baca Juga
Setelah menjadi seorang influencer, Yoo-bin mendapatkan banyak perhatian, dan memicunya membuat brand kosmetik sendiri. Yoo berbagi dan berkomunikasi dengan semua orang di media sosial saat dia bersiap untuk meluncurkan merek tersebut.
Mengaku punya kulit sensitif, dia awalnya mempopulerkan pottery cream, dengan fokus membuat kosmetik yang dapat digunakan seluruh keluarga tanpa iritasi.
Dalam dua tahun, Tirtir mencapai penjualan sebesar US$21 juta dalam waktu sekitar dua tahun. Hingga akhirnya pada Juni 2023, dia menjual sekitar 60% saham Tirtir kepada perusahaan ekuitas swasta The Hahm Partners seharga 89 miliar won Korea Selatan, dan tetap menjadi pemegang saham terbesar kedua perusahaan tersebut, yang secara aktif berkontribusi di beberapa bidang, termasuk pemasaran.
Namun, pada 2024, Lee Yoo-bin menjual seluruh 36,4% sahamnya yang tersisa di Tirtir dan mengundurkan diri sebagai CEO. Menurutnya, agar Tirtir menjadi merek kecantikan global, akan lebih baik jika seorang ahli mengambil alih manajemen.
Dengan penjualan sahamnya tersebut, diperkirakan mantan CEO Tirtir itu diperkirakan memiliki setidaknya 140 miliar won atau sekitar Rp1,68 triliun.