Tips Warren Buffet
4. Kembangkan Keterampilan Ini Selagi Muda
Penekanan Buffett pada generasi muda mencerminkan keunggulan neuroplastisitas dan peluang belajar dengan risiko lebih rendah.
Profesional yang lebih muda dapat melatih keterampilan komunikasi tanpa tekanan tinggi yang seringkali dihadapi oleh peran senior. Kesalahan di awal karier memiliki konsekuensi yang lebih sedikit dan memberikan pengalaman belajar yang berharga.
"Memaksakan diri dalam situasi tertentu" membutuhkan penciptaan tekanan pertumbuhan yang diperlukan.
Efek gabungan dari pengembangan keterampilan di awal akan berdampak signifikan pada lintasan karier. Profesional dengan kemampuan komunikasi yang kuat bisa menerima lebih banyak peluang, penugasan proyek yang lebih baik, dan kemajuan yang lebih cepat.
Ketidaknyamanan dalam mengembangkan keterampilan ini di awal karier tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keterbatasan karier yang diakibatkan oleh kemampuan komunikasi yang buruk di kemudian hari.
5. Belajar di Kelompok dengan Perjuangan yang Sama
Keamanan psikologis yang tercipta dari belajar bersama teman sebaya dan sepenganggungan dengan tantangan serupa sungguh tak terbantahkan.
Baca Juga
Belajar secara berkelompok memberikan banyak manfaat selain dukungan emosional. Menyaksikan pertumbuhan orang lain menawarkan harapan dan strategi praktis.
Berkelompok juga dapat mempercepat kemajuan individu, mengetahui orang lain memperhatikan dan mendukung Anda menciptakan tekanan positif untuk terus berlatih.
Kuncinya adalah memilih kelompok yang memprioritaskan dukungan daripada persaingan, menciptakan rasa aman bagi introvert yang berani mengambil risiko komunikasi.
6. Fokuslah Membantu Orang Lain Mengatasi Tantangan Mereka
Keputusan Buffett untuk segera mulai mengajar setelah menyelesaikan kursusnya menunjukkan prinsip ini. Pergeseran fokus dari mencari jati diri menjadi untuk membantu orang lain memberikan manfaat psikologis sekaligus memperkuat keterampilan yang baru dikembangkan.
Konsep kepemimpinan pelayanan dapat membantu mengembangkan keterampilan diri sendiri dengan cara membantu orang lain mengembangkan keterampilan mereka. Hal ini menjadi jalur alami bagi para introvert untuk meningkatkan komunikasi.
Membimbing rekan kerja junior, berbagi sumber daya dengan rekan sejawat, atau memfasilitasi kesempatan belajar berkontribusi pada pengembangan keterampilan pribadi sekaligus memberikan nilai tambah kepada orang lain.
Pendekatan ini mengurangi fokus diri yang seringkali meningkatkan kecemasan bagi para introvert. Ketika perhatian beralih untuk membantu orang lain sukses, ketakutan pribadi menjadi tidak terlalu menonjol.
Proses pengajaran juga membutuhkan penjelasan konsep yang jelas dan menyesuaikan gaya komunikasi dengan audiens yang berbeda, semuanya merupakan keterampilan profesional yang berharga.