Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG LEBARAN: Permintaan Baju Muslim Hijab Chic Meroket 300%

Mode busana muslim di Indonesia ternyata tak kalah dengan dunia fesyen pada umumnya. Selain model kaftan, para pelaku usaha berlomba-lomba mendesain baju muslim yang trendi nan gaya. Berbekal kreativitas dan jeli melihat peluang, pelaku usaha bisa meraup banyak keuntungan.
 Foto Dok. Hijab Chic
Foto Dok. Hijab Chic

Bisnis.com, JAKARTA - Mode busana muslim di Indonesia ternyata tak kalah dengan dunia fesyen pada umumnya. Selain model kaftan, para pelaku usaha berlomba-lomba mendesain baju muslim yang trendi nan gaya. Berbekal kreativitas dan jeli melihat peluang, pelaku usaha bisa meraup banyak keuntungan.

Hal inilah yang dilakukan oleh Nisa Pratiwi. Dara kelahiran Bandung ini merintis bisnis busana muslim yang diberi nama Hijab Chic sejak 2011 silam.

Nisa mengaku koleksi produk Hijab Chic diperuntukkan bagi perempuan muslimah, khususnya anak muda berusia 17—30 tahun. Oleh karena itu, dia menawarkan desain baju muslim yang simpel dan kasual.

“Model baju muslim sangat banyak dijual di pasar. Namun, saya melihat beberapa model terkesan untuk orang tua dan kaku. Saya coba tawarkan baju muslim untuk anak muda dengan desain trendi,” tutur perempuan berusia 26 tahun ini.

Menurutnya, bisnis baju muslim adalah usaha yang tak lekang dimakan waktu. Namun demikian, permintaan konsumen membeludak menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selain menambah kapasitas produksi, dia juga mengeluarkan koleksi baju Hijab Chic untuk Lebaran.

Model baju muslim edisi Lebaran ini memang berbeda dari baju yang Nisa produksi setiap bulan. Jika biasanya dia memproduksi blus dan celana yang kasual, menjelang Lebaran ini dia banyak mendesain baju terusan (dress) dengan tampilan yang lebih resmi. Produk ini dibuat untuk memenuhi permintaan konsumen.

“Kegiatan yang pasti dilakukan kala Hari Raya Idulfitri adalah silaturahmi dengan keluarga. Saya coba buatkan desain baju muslim terusan yang sederhana, tetapi terlihat cantik. Selain itu, saya gunakan bahan katun yang menyerap keringat agar konsumen nyaman kala beraktivitas,” tuturnya.

Strategi ini ternyata berhasil menarik perhatian konsumen. Nisa mengaku kapasitas produksi meroket hingga 300% jelang Lebaran dibanding bulan-bulan biasa. Rata-rata pemesan menginginkan dress cantik ala Hijab Chic. Produk Hijab Chic dijual mulai dari Rp150.000—Rp300.000 per potong.

Seiring berjalannya waktu, bisnis Nisa terus meningkat. Selain membidik pasar dalam negeri, dia juga memasarkan produknya ke beberapa negara ASEAN. Dia mempunyai jaringan di Singapura, Malaysia, dan Brunnei Darussalam. Kendati berstatus usaha kecil menengah (UKM), produk busana muslim buatan Nisa ternyata diminati oleh konsumen luar negeri.

Ke depannya, Nisa ingin terus membesarkan merek Hijab Chic. “Bisnis busana muslim memang sedang booming. Pelaku usaha harus bisa memanfaatkan momentum ini, termasuk periode khusus jelang Lebaran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper