Orang kerap bertanya-tanya, apa kiat lain dari sukses Ciputra hingga dia bisa sukses seperti saat ini? Banyak hal yang menjadi factor pemicu. Namun, dalam Ciputra-Way, yang juga dikutip www.ciputraentrepreneurship.com, dikatakan Ciputra dikenal sebagai entrepreneur yang sukses, antara lain karena mempunyai intuisi yang tajam.
Namun, pernyataan semacam ini tampaknya harus mendapat penjelasan lebih lanjut. Intuisi Ciputra yang selama ini diakui banyak menunjukkan kebenarannya tampaknya lebih mengacu pada keputusannya yang acapkali tidak terjangkau oleh para stafnya pada saat kebanyakan maupun oleh para stafnya pada saat keputusan itu diambil.
Namun, pada saatnya kelak, ternyata keputusan itu terbukti merupakan keputusan yang terbaik. Apakah itu diputuskan berdasarkan suatu bisikan kalbu, ilham dari langit, atau sesuatu yang di luar pikiran rasional, tampaknya ini masih harus diperdebatkan.
Soalnya Ciputra termasuk sosok entrepreneur yang rasional, berpikiran modern dan terbuka serta mempunyai latar belakang akademis yang kuat. Ketika ditanyakan tentang hal itu, Ciputra menerangkan intuisi sebagai kata hati yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalamannya sebagai entrepreneur.
Menurut dia, intuisinya tidak terlepas dari adanya satu dorongan dari dalam dirinya yang sukar diterangkan, yakni suatu dorongan berupa kombinasi untuk ingin maju dan ingin memukti kan dirinya mampu, dorongan ingin mewujudkan mimpi yang kemudian menyatu menjadi semacam kata hati yang sukar ditolak.
Dengan kata lain, intuisi Ciputra adalah perpaduan antara akal sehat (common sense)yang diasah dan ditempa oleh pengalaman, dipadukan dengan visinya yang kuat menyebabkan keputusan-keputusan Ciputra sering kali melampaui pemikiran orang-orang di sekitarnya.
Ciputra percaya, intuisi dapat diasah melalui pengetahuan dan pengalaman serta tekad yang kuat untuk tidak berhenti belajar.
Sebaliknya, Ciputra tampaknya kurang percaya bahwa intuisi adalah semacam hadiah, indra keenam yang hanya diberikan kepada orang-orang tertentu. Ciputra percaya intuisi adalah sebuah ketrampilan yang dapat dipelajari lalu menjadi semacam bagian dari diri seseorang. Tetapi intuisi bagi Ciputra bukanlah sesuatu yang bersifat supernatural, apalagi gaib.
Apakah seseorang itu adalah entrepreneur pemula atau entrepreneur yang sudah berpengalaman panjang, pada suatu ketika memang dituntut untuk menggunakan intuisinya dalam memutuskan sesuatu.
Seorang entrepreneur adakalanya dihadapkan pada keharusan untuk mengambil keputusan di saat informasi yang tersedia tidak mencukupi untuk mengambil keputusan. Pada saat semacam ini, sering kali yang menjadi dasar pengambilan keputusan adalah akal sehat (common sense), namun ada kalanya pula dengan common sense sendiri ternyata tetap saja dirinya ragu mengambil keputusan. Pada saat semacam inilah sang entrepreneur harus mengandalkan intuisinya.
Yang menarik, meskipun Ciputra sudah diakui mempunyai intuisi yang kuat dalam pengambilan keputusan, ia tampaknya tak menjadikannya alat untuk semena-mena mengambil keputusan.