Usaha sudah ada, modal sudah ada. Pasar sudah terlihat. So…Kenapa masih belum berani melangkah? Situasi seperti itu kerap menyergap banyak orang. Terutama para entrepreneur pemula.
Ada ketidakyakinan menyergap. Terutaa ketakutan nanti kalau gagal bagaimana? Kalau rugi bagaimana? Akibatnya, banyak calon entrepreneur yang mundur. Tidak jadi.
Persoalannya, banyak orang yang senantiasa memelihara rasa takut gagal. Ketakutan itu terus ditumbuhkembangkan oleh kita sendiri. Padahal, itulah yang harus digerus, dibuang. Diganti dengan rasa percaya diri yang besar. Bukankah dalam Ciputra Ways sebelumnya pernah dikatakan:Jika Yakin Berhasil, Maka Keberhasilan Akan Didapat?
Ciputra, pun menghadapi hal yang sama. Dalam buku the Ciputra Way, saya melihat bahwa Ciputra pun menghadapi keragu-raguan ketika akan mengawali dirinya menajdi seorang entrepreneur. Di mana dia saat itu adalah seorang karyawan di perusahaan konsultan.
Namun, Ciputra mampu memupus rasa keragu-raguannya. Apa yang membuat dirinya mampu memupus keragu-raguan itu? “Kepercayaan diri yang besar,” katanya.
Itulah mengapa Ciputra saat duduk di tahun ketiga kuliahnya di ITB, berani memulai merintis langkah menjadi entrepreneur. Motifnya: Ingin menutupi biaya kuliah yang tidak mampu disediakan oleh ibunya.
Jadi, dibutuhkan keberanian untuk mengambil keputusan. Jadi, tunggu apalagi. Toh Ciputra pernah mengalami hal yang sama di mana dia dilingkupi keraguan untuk melangkah. Oke? Silakan.
