Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS Sambil Kuliah? Inilah Usaha Ngetren Menguntungkan

BISNIS.COM, BOGOR--Bisnis Kedai Digital  tengah menjadi tren di kalangan mahasiswa.  Pesatnya perkembangan usaha sambilan ini dorong tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB merancang lima strategi agar penanganannya lebih profesional

BISNIS.COM, BOGOR--Bisnis Kedai Digital  tengah menjadi tren di kalangan mahasiswa.  Pesatnya perkembangan usaha sambilan ini dorong tiga mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB merancang lima strategi agar penanganannya lebih profesional dan pengelolaan aset lebih maksimal.

"Kami sodorkan lima strategi baru  [bisnis Kedai Digital] untuk menciptakan profesionalitas tanpa menghilangkan nilai-nilai kekeluargaan yang ditempatkan pada situasi dan kondisi yang tepat," ujar Agus Sanjaya satu dari tiga mahasiswa IPB yang merancang  Strategi lima pilar Kedai Digital dalam siaran pers Humas IPB, Jumat (28/6).

Kedai Digital  adalah usaha  yang bergerak dalam bidang merchandise dalam proses digital. Melalui proses digital ini, maka berbagai macam bentuk merchandise dapat dibuat sesuai keinginan konsumen dengan kualitas baik.

Usah ini tengah populer di kalangan  mahasiswa di Pulau Jawa terutama di Yogyakarta dengan target pasar anak muda dengan inovasi produk unik dan beragam. Hingga saat ini Kedai Digital telah memiliki franchise sebanyak 62 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia dengan omset rata-rata setiap cabang adalah Rp 25 juta per bulan.

Menurut Agus, sistem kekeluargaan yang diterapkan oleh Kedai Digital mulai menimbulkan berbagai macam problem baik internal maupun eksternal. "Sistem kekeluargaan cenderung konservatif."

Untuk itu, tiga mahasiswa IPB ini menawarkan lima pilar perbaikan kinerja Kedai Digital. Mereka adalah  Agus Sanjaya, Raisha Pratidina, Soni Supriatna. Ketiganya telah menjuarai Lomba Gajah Mada Bussiness Case Competition pada Management Event Universitas Gajah Mada di Yogyakarta.

Agung selaku ketua tim memaparkan kelima pilar tersebut adalah membentuk SDM yang berkualitas serta profesional, pembenahan franchise, pembenahan strategi pemasaran, penambahan modal dan yang terakhir adalah peningkatan efektivitas dan efisiensi produksi operasi.

"Pada 2015 Kedai Digital mentargetkan menjadi perusahaan merchandise yang memiliki 100 cabang," katanya.

Namun, lanjutnya, obsesi tersebut agak tersendat dikarenakan kurangnya profesionalisme diantara para karyawan, juga cabang franchise yang ada. "Maka dari itu, kami menawarkan lima strategi baru untuk menciptakan profesionalitas tanpa menghilangkan nilai kekeluargaan."

Agus menambahkan analisis masalah yang dilakukan menemukan ada beberapa hal yang perlu dibenahi dalam bisnis Kedai Digital.

Misalnya, konsep franchise yang diterapkan tidak secara mutlak (sistem kekeluargaan), adanya pelanggaran hak merek di salah satu cabang, penetapan harga yang berbeda antar cabang, quality control dari produk yang berbeda, modal yang terbatas, belum maksimalnya SOP franchise dan tidak efektifnya jalur distribusi.

Berdasarkan analisis tersebut, ketiga mahasiswa IPB ini menyusun strategi teknis yang mencakup restrukturisasi manajemen berupa penambahan divisi pemasaran, divisi R&D serta divisi franchise yang fokus pada pengembangan franchise di setiap regional.

"Pembenahan sistem franchise dengan membentuk franchise development," katanya.

Untuk bidang pemasaran, lanjutnyadiperlukan standarisasi strategi pemasaran yang terintegrasi agar masing-masing cabang mempunyai unit bisnis model yang seragam. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper