Bisnis.com, JAKARTA -- Deretan orang terkaya di dunia memang didominasi laki-laki. Namun, tak menutup kemungkinan seorang wanita juga menjadi miliarder terkaya dunia. Salah satunya Alice Walton, pewaris bisnis keluarga Walmart, yang memiliki minat terhadap seni dan komitmen terhadap filantropi.
Mengutp Financial Express, Alice Walton lahir pada 7 Oktober 1949, di Newport, Arkansas. Alice Louise Walton dibesarkan di kota Bentonville, Arkansas, tempat ayahnya, Sam Walton, meletakkan pondasi Walmart sebagai salah satu toko ritel terbesar di Amerika Serikat.
Berbeda dengan saudara-saudaranya yang lain, Alice Walton memetakan jalannya yang berbeda dari kerajaan ritel, membiarkan dirinya menyelami kecintaannya pada seni.
Perjalanan pendidikan Alice Walton dimulai di Bentonville High School, dia lulus pada 1966. Dia kemudian melanjutkan pencarian ilmunya, dan memperoleh gelar Bachelor of Arts di bidang Ekonomi dari Trinity University di San Antonio, Texas.
Memulai perjalanan profesionalnya, Alice Walton memulai karirnya sebagai analis ekuitas dan manajer keuangan, mengasah keterampilannya di First Commerce Corporation dan Arvest Bank Group.
Dia kemudian terjun ke dunia pialang bersama EF Hutton sebelum mendirikan Llama Company pada 1988, di mana dia memegang peran penting termasuk presiden, ketua, dan CEO.
Baca Juga
Jiwa kepemimpinan Alice Walton yang visioneer juga memainkan peran penting dalam membentuk Bandara Regional Northwest Arkansas, sehingga memberinya tempat di Arkansas Aviation Hall of Fame pada 2001.
Meskipun Llama Company berhenti beroperasi pada 1998, semangat kewirausahaan Alice Walton terus melambung.
Pada 2011, Alice Walton meluncurkan karya besarnya, Museum Seni Amerika Crystal Bridges, di kampung halamannya di Bentonville, Arkansas. Institusi ikonik ini berdiri sebagai bukti dedikasinya dalam membuat karya seni dapat diakses oleh semua orang.
Di samping usahanya dan warisan keluarganya, Walton menduduki peringkat ke-21 orang terkaya di dunia dan wanita terkaya kedua di dunia, dengan kekayaan bersih US$72 miliar atau sekitar Rp1.212 triliun, menurut Forbes.
Dengan kekayaannya, dia juga merupakan seorang filantropi yang suka memberi, dia memperjuangkan bidang pendidikan, perawatan kesehatan, dan seni.
Semangatnya bergema melalui inisiatif seperti Alice L. Walton Foundation, yang didedikasikan untuk mengembangkan peluang seni, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, dan Whole Health Institute, yang bertujuan merevolusi layanan kesehatan holistik.