Peran karyawan terhadap jatuh bangunnya perusahaan sangat vital. Mereka adalah penggerak roda usaha. Jika kontribusi positif mampu dioptimalkan, memanfaatkan talenta masing-masing para karyawan, kemajuan perusahaan tinggal menunggu waktu.
Namun, tidak banyak, karyawan dilihat sebagai mesin produksi: Kerja, kerja dan kerja. Faktor-faktor yang menjadi pendorong lahirnya iklim kerja yang kondusif, menempati posisi kesekian. Akibatnya, karyawan benar-benar dilihat sebagai robot. Kendati, kerja robot sendiri harus dijaga. Tak ayal, banyak perusahaan yang bersikap:Mau ikut, tidak kelauar. Sebab masi banyak orang yang membutuhkan pekerjaan dan dengan gaji yang lebih murah.
Penentangan: Dianggap sebagai pembangkangan. Kendati ada aspek potensi dari aksi itu. Ada tersembul ide kreatif atau manfaat yang jika dioptimalkan mampu menjadi pendorong kemajuan usaha.
Namun, banyak perusahaan yang berkeinginan untuk mendorong produktivitas karyawannya menghadapi kesulitan. Berbagai cara telah dilakukan, bahkan dengan biaya yang tidak sedikit, optimalisasi produktivitas, terasa masih terseok-seok.
Ada sejumlah pemikiran, bahwa untuk mendorong maju karyawan cukup melakukan enam langkah, tujuh langkah, delapan langkah. Bahkan ada yang hanya dua langkah: Naikkan target dan naikkan gaji. Maka, mesin produksi akan bergerak, cepat dan tepat.
Salah satu tips yang pernah terbaca adalah: Inilah 5 Tips Mendorong karyawnan maju. Pertama, beri kesempatan karyawan menghargai karyawan Lain. Kedua, mengadakan meeting “quality assurance” mingguan. Ketiga, berikan fasilitas tambahan untuk performa bukan jabatan. Keempat, buatlah bekerja seperti bermain game. Kelima, hubungkan karyawan dengan pelanggan yang puas