Bisnis.com, JAKARTA - Brand image kerap menjadi persoalan krusial bagi pelaku usaha kecil. Bahkan sering dianggap sesuatu yang tidak terlalu penting dalam menjalankan usaha. Apalagi banyak kisah barang buruk, tetapi laris manis.
Akibatnya, dalam berbisnis, kenyataan harga murah yang identik dengan pameo kuno laris manis tanjung kimpul barang habis duit kumpul, masih mendominasi. Begitu pun bagi pelaku usaha menengah ke atas. Masih ada kecenderungan bahwa konsumen pasti menganggap harga mahal identik dengan kualitas --secara membabibuta-- kerap dijadikan pertimbangan.
Akibat penanganan secara serampangan terhadap instrument harga itu hanya demi memicu penjualan dan pertumbuhan bisnis justru menjadi boomerang. Barang justru menjadi tidak laku dan bisnis pun gulung tikar. Pengertian tentang harga murah justru menjadi penyebab produk diangap murahan. Sebaliknya, menjual barang dengan harga mahal semata tanpa diiringi kualitas yang mumpuni, membuat produk dijuluki: Huh barangnya cuma mahal doang, tapi 'kawe' alias jelek.
Citra positif suatu barang itu menjadi baik, tidak terletak pada harga semata. Banyak hal lain yang perlu dimasukkan ke dalam pencitraan tersebut. Selain membaca pasar, yang kata Ciputra selalu ada siklusnya dan jangan tergulung oleh siklusnya, membangun brand image alias branding harus selalu menjadi urusan utama, penting.
Kisah Citra Raya di Jawa Timur yang dibangun oleh Ciputra bisa menjadi gambaran betapa branding atau brand image itu menjadi penting. Termasuk mengubah citra Serpong dari nothing menjadi something. Citra Raya, dari lahan yang tidak produktif, menjadi hunian prestisius. Bahkan terangkat menajdi kawasan the Singapore of Surabaya.
“Jadi, buka sekadar dapat membangun [membuat], menjual dan laris. Terpenting membangun branding..” Branding bukan tentang bagaimana pasar memilih Anda dalam persaingan, tetapi bagaimana mendapatkan prospek sehingga Anda dilihat sebagai satu-satunya yang memberikan solusi untuk masalah mereka.
Jadi, Anda harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dan prospeknya. Merek Anda harus berada dalam hati dan pikiran pelanggan, klien, dan prospek. Sebuah merek yang kuat sangat berharga saat dalam pertempuran. Sangat penting untuk menghabiskan investasi waktu dalam penelitian, mendefinisikan, dan membangun merek Anda.