Bisnis.com, JAKARTA - London School of Public Relation (LSPR) Jakarta kini resmi menjadi lembaga sertifikasi profesi (LSP) khusus sektor dan informatika bidang kehumasan sesuai dengan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.39/MEN II, 2008.
"LSP - LSPR tersebut didirikan untuk menciptakan standar profesionalisme di bidang public relations dan mengukur serta mengelompokan keahlian kerja PR berdasarkan level kompetensinya sehingga bisa bersaing pada pemberlakuan Asean Free Trade Area (AFTA) pada 2015," ujar Andre Ikhsano, Direktur LSP - LSPR dalam acara peresmian London School of Public Relation menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi di Jakarta hari ini, Jumat (20/9/2013).
Dia menjelaskan LSP - LSPR menyediakan 4 level kompetensi yang terdiri dari unit kompetensi yang berbeda yakni Junior Public Relations, Intermediary Public Relations, Expert Public Relations, dan Managerial Public Relation.LSP - LSPR juga mendapat dukungan dari organisasi-organisasi kehumansan seperti Institute of Public Relations Singapore (IPRS), Malaysia (IPRM), Shanghai Public Relations Association (SPRA), dan The Federation of Asean Public Relations Organization (FAPRO).
"LSP - LSPR juga anggota aktif dan tetap dari organisasi British Chamber of Commerce (Britcham), The German - Indonesian Chamber of Industry and Commerce (Ekonid), Idonesia French Chamber of Commerce and Industry (IFFCI) dan The Indonesian Netherlands Association (INA)," ujarnya.
Selain itu peresmian, dosen senior LSPR Nico Wattimena juga meluncurkan buku bertajuk PR Talk From a Contemporary Indonesian Perspective. Buku tersebut ditulis untuk memperlihatkan perkembangan public relations dan media sosial yang mempengaruhi kehidupan generasi muda Indonesia.
"Saat ini PR memiliki peran penting tidak hanya di sektor bisnis, tapi juga di arena politik. Lewat buku ini bisa ditelusuri sejarah PR melalui beberapa tulisan tentang media, aktivitas korporasi dan politik," kata Nico.