Bisnis.com, KABANJAHE - Lippo Group memberikan bantuan senilai Rp500 juta untuk pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara.
Presiden Lippo Group/Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk, Theo L. Sambuaga mengatakan bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada para korban merupakan upaya perseroan untuk meringankan beban pengungsi.
Menurutnya, kehadiran di Lippo Group di posko pengungsian merupakan bentuk solidaritas kepada masyarakat yang tengah menderita akibat erupsi Gunung Sunabung.
"Bantuan senilai Rp500 juta berupa obat-obatan, selimut dan semuanya dari Lippo Group yang mudah-mudahan bisa membantu meringankan saudara-saudara kita yang terkena dampak, dan membantu pemerintah daerah," ungkapnya di Posko Pengungsian di Kabanjahe, Karo, Kamis (5/12/2013).
Dia mengatakan bantuan tersebut dalam bentuk obat-obatan, perlengkapan mandi, perlengkapan wanita, selimut, sarung, obat tetes mata, dan kebutuhan lainnya.
Penyerahan bantuan diserahkan secara langsung pejabat oleh Lippo Group pusat dan Medan di tiga posko pengungsian yakni di Masjid Agung Kabanjahe, Gereja Katolik dan posko GBKP Kabanjahe.
Lippo Group memiliki unit bisnis bidang properti, rumah sakit, perhotelan, multimedia, jasa keuangan, teknologi informasi, pendidikan, retail, dan pusat perbelanjaan.
Bantuan diterima langsung oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung Letkol Meyer Putong. Dia melaporkan hingga saat ini jumlah pengungsi telah mencapai lebih dari 17.000 orang.
Pengungsi ditampung di 31 titik di Kabupaten Karo dan 1 titik pengungsi berada di Kabupaten Langkat. Perngungsi berasal dari 21 desa dan 2 dusun di kaki Gungung Sinabung.
"Hingga saat ini Gunung Sinabung masih berpotensi mengeluarkan awan panas, lahar dingin serta semburan material vulkanik," ujarnya.
Titik yang terkena dampak secara langsung berada di 4 kecamatan yakni Kecamatan Tiga Nderket, Payung dan Naman Teran, Sebanyak 800 personel TNI dan sejumlah relawan serta dari petugas kepolisian disiagakan.
Dia melaporkan dengan status 'awas' pada level 4, masyarakat dalam radius 5 Km dari Gunung Sinabung harus diungsikan. Dilaporkan belum ada korban jiwa dari pengungsi Sinabung.
Menurut dia, pasokan logistik bagi pengungsi masih aman untuk 4 hari ke depan. Layanan kesehatan juga masih cukup tertangani oleh petugas kesehatan dan relawan yang ada.
"Penyakit yang sering menjangkit para pengungsi sebagian besar gangguan pernafasan Ispa, dan gatal-gatal. Tapi masih tertangani," paparnya.
Adapun untuk anak sekolah di pengungsian masih tetap dapat belajar dengan cara dititipkan di sekolah terdekat dengan posko pengungsian. Mereka dapat bersekolah pagi atau pun sore bergantung pada kapasitas sekolah tersebut.
Tim Tanggap Darurat, kata dia, telah menyiapkan skenario terburuk pada radius 10 Km. Jika skenario tersebut diberlakukan akibat peningkatan aktivitas erupsi, diperkirakan sebanyak 101.000 warga harus diungsikan.