Bisnis.com, JAKARTA - Bedi Zubaedi (52) memiliki kiat tersendiri untuk memperluas usaha Bebek Nusantara yang dirintisnya sejak 2010. Sejak pertengahan 2013, Bedi menawarkan skema kemitraan dan hasilnya pun sudah dirasakan saat ini.
"Kami sekarang sudah memiliki 4 mitra, berlokasi di Bojonegoro, Tuban, dua berlokasi di Yogyakarta," katanya.
Dia mengkalim, tawaran kemitraan yang ditawarkannya diminati masyarakat karena Bebek Nusantara memiliki cita rasa olahan bebek yang otentik. Keunggulan menu Bebek Nusantara bukan hanya daging bebek yang lembut dan terasa gurih, tetapi juga variasi bumbu yang menggugah selera.
“Kami memiliki beberapa menu andalan di antaranya bebek goreng, bebek bakar, bebek rica-rica, dan bebek balado. Untuk sambal khas, kami sediakan dua jenis yakni sambal korek untuk bebek goreng dan sambal bajak untuk bebek bakar,” ujar pria asli Bandung ini.
Bedi juga menawarkan variasi olahan bebek yang unik, bebek protolan dan nasi goreng bebek selimut telur. Bebek protoan sendiri terbuat dari potongan ampela, ati dan kepala bebek yang digoreng dengan bumbu khas Bebek Nusantara. Selain menu-menu tersebut, Bebek Nusantara juga menyediakan menu olahan ayam. Harga menu Bebek Nusantara dimulai dari Rp18.500-Rp22.500 per porsi.
Bedi menawarkan satu paket investasi untuk Bebek Nusantara. Paket kemitraan tersebut bernilai Rp250 juta. Beberapa fasilitas yang didapat oleh mitra meliputi semua peralatan dan perlengkapan restoran, pasokan bahan baku awal, renovasi restoran, media promosi dan lainnya.
Nominal investasi tersebut juga termasuk biaya kemitraan (franchise fee) sebesar Rp75 juta untuk lima tahun pertama. “Dengan paket ini mitra sudah siap untuk jualan,” tambahnya.
Jika melihat perhitungan return of investment (ROI), Bedi menargetkan mitra bisa balik modal dalam jangka waktu rata-rata 18 bulan. Periode itu bisa ditempuh apabila mitra bisa memenuhi target penjualan sebesar Rp105 juta dalam satu bulan. Sedangkan untuk margin keuntungan, Bedi menghitung persentasi keuntungan yang didapat mitra berkisar 12.6%.