Bisnis.com, Jakarta -- Besarnya potensi laba dari bisnis salon khusus muslimah dimanfaatkan oleh Laili Sa’adah. Untuk itu, dia mendirikan Zaza Salon Muslimah di Kudus, Jawa Tengah, sejak 2007 silam.
Alasan Laili membuka salon bagi perempuan berjilbab ini berawal dari pengalaman dirinya. “Setiap wanita pasti ingin merasa rileks dan nyaman kala melakukan perawatan kecantikan. Oleh karena itu, saya terpikir untuk membuat salon yang diperuntukkan khusus bagi wanita yang mengenakan kerudung,” katanya.
Perawatan tubuh yang ditawarkan oleh Zaza Salon cukup bervariasi. Pelayanan yang bisa konsumen coba antara lain, perawatan rambut, perawatan muka, perawaran kuku, tak lupa spa dan pijat refleksi. Selain dipandu oleh terapis perempuan yang handal, Laili juga menggunakan bahan-bahan yang alami dan halal.
Untuk memperluas pasar, Zaza Salon membuka konsep kemitraan. Seiring waktu berjalan, Zaza Salon telah memiliki 5 gerai yang tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatra Utara.
Bagi masyarakat yang ingin merasakan laba dari bisnis ini, Zaza menyiapkan paket kemitraan. “Biaya kemitraan [franchise fee] sebesar Rp50 juta. Biaya ini sudah termasuk renovasi toko, training untuk karyawan, dan marketing kit.”
Laili mengaku, bisnis salon kecantikan khusus muslimah sedang naik daun. “Jumlah perempuan yang mengenakan jilbab makin banyak. Makanya, jumlah kedatangan konsumen salon khusus muslimah terus mengalami peningkatan.”
