Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BICARA HAL KRUSIAL, Bukan Sekadar Bakat

Dalam kehidupan sehari-hari, berapa kali Anda mencoba untuk menghindari pembicaraan yang Anda anggap krusial. Mungkin Anda ingin menegur tetangga yang suka buang sampah sembarangan? Mengingatkan anak untuk tidak pulang malam? Atau, jangan-jangan Anda bahkan tidak berani untuk meminta jatah cuti?
satu hal yang mereka lakukan adalah menghindari asumsi. /bisnis.com
satu hal yang mereka lakukan adalah menghindari asumsi. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam kehidupan sehari-hari, berapa kali Anda mencoba untuk menghindari pembicaraan yang Anda anggap krusial. Mungkin Anda ingin menegur tetangga yang suka buang sampah sembarangan? Mengingatkan anak untuk  tidak pulang malam? Atau, jangan-jangan Anda bahkan tidak berani untuk meminta jatah cuti?

Seakan-akan, hal ini biasa-biasa saja. Ketakutan-ketakutan yang lumrah dialami orang lain. Kalau lah ada orang lain yang bisa melakukannya, Anda berkilah kepada diri sendiri bahwa itu adalah ‘bakat’ dan bukan ‘keahlian’.

Dalam skala organisasi, ketidakberanian seperti inilah yang membuat laporan-laporan ‘asal bapak senang’masih tetap berlangsung. Korupsi masih langgeng. Yang ada kemudian adalah Anda tidak mendapatkan gambaran yang sempurna terhadap apa yang terjadi di sekeliling Anda.

Bagi para penyimpang positif, memang benar, itu adalah bakat. Namun, ketika dilacak lebih jauh lagi, itu adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan diasah. Ada pola-pola tertentu yang mereka miliki. Dan kalau kita cermati lebih dalam lagi, pola-pola itu kasat mata, atau setidaknya bisa ditangkap indera.

Salah satu hal yang mereka lakukan adalah menghindari asumsi. Pijakannya adalah fakta. Ketika Anda bicara kepada tetangga yang membuang sampah tidak pada tempatnya, sajikan fakta. Jangan gunakan kata “membuang sampah seenaknya.” Kata “seenaknya”adalah asumsi.

Anda bisa memulainya dengan membiarkan tetangga itu untuk berbicara, mengajukan proposal fakta yang ada di dirinya. Dia dulu, baru Anda. Siapa tahu ia memang tidak paham bahwa itu melanggar aturan sosial bermasyarakat karena sejak kecil dididik demikian. Bisa juga karena itu bagian dari protes dia kepada kebijakan Pak RT soal sampah. Anda harus mempertimbangkan berbagai dimensi yang ada dalam suatu kasus. Renungkan dulu, kumpulkan fakta, baru Anda memulai percakapan.

Bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Joko Widodo. Ia mengundang para pedagang pasar itu dulu. Ia membiarkan mereka bicara. Dalam suasana makan-makan, ia mengajukan proposalnya untuk pemindahan pasar. Ia ajukan argumen setelah para pedagang menyampaikan aspirasinya. Tidakkah teknik ini kasat mata? Terlepas dari Anda pro-Jokowi atau kontra, teknik yang dilakukan Jokowi pada waktu itu tepat. Ia bisa menyelesaikan percakapan krusial dengan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh VitalSmarts itu kemudian menjadi dasar bagi pelatihan Crucial Conversations. Hal ini menjadi “keahlian”dan bukan lagi sekadar “bakat.” Dalam sistem berorganisasi, keahlian ini menjadi alat untuk kerja yang efektif. Orang yang berani melakukan percakapan krusial tidak takut apabila berhadapan dengan laporan buruk. Seperti juga, Indonesia tidak akan mendapat pengakuan dunia apabila Sjahrir tidak tampil lugas di hadapan sidang PBB.

Negeri ini dibangun dengan percakapan krusial. Dan apabila Anda sekarang disuguhi perbicangan sensitif seputar pemilihan presiden, silakan menyimak. Anda bisa melihat contoh secara nyata, apakah ada yang menyandang gelar penyimpang positif di antara mereka yang berseteru? (Robby Susatyo, Dunamis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (11/5/2014)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper