Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS SUVENIR KAKTUS MINI: Perawatan Mudah, Tak Butuh Lahan Luas

Bisnis suvenir kaktus mini kian prospektif. Bagi Anda yang ingin menekuni bisnis ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Perkebunan Kaktus di Lembang, Bandung, Jawa Barat/ Dok. Erik Kaktus
Perkebunan Kaktus di Lembang, Bandung, Jawa Barat/ Dok. Erik Kaktus

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis suvenir kaktus mini kian prospektif. Bagi Anda yang ingin menekuni bisnis ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Erik Ariyanto, pemilik Erik Kaktus, mengatakan ada perbedaan perawatan dan budidaya kaktus dibanding jenis tanaman lain. Bentuknya yang tak berdaun membuat banyak orang yang tidak tahu cara merawat dan membudidayakan kaktus mini.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan  ketika membudidayakan kaktus mini, di antaranya menjaga suhu ruangan, pemupukan dan pemberian air. Menurut dia, kaktus mini tidak boleh diterpa air hujan secara langsung.

“Untuk perawatan kaktus, pemilik tinggal meletakkannya di bawah terik sinar matahari dan disiram satu minggu sekali,” ujarnya.

Selain perawatan dan pembudidayaan yang mudah, media tanam yang digunakan pun tak rumit. Darmadji, pemilik Adjie Kaktus, mengaku menggunakan pasir, sekam, dan pupuk kandang. Ketiga material tersebut dicampur dengan komposisi 1:1:1.

Karena diletakkan di dalam pot, Adjie juga tak memerlukan lahan yang luas. Dia membudidayakan 2.000—5.000 pot kaktus mini di atas lahan yang berukuran 25m2.

“Saya membuat rak-rak bertingkat untuk menempatkan pot kaktus. Lokasi lahan ada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,” ujar pria yang kini dibantu oleh 2 orang karyawan.

Berbeda dengan Adjie, Erik tak bekerja sendirian. Selain dibantu oleh 5 orang karyawan, dia juga bekerja sama dengan 17 kelompok petani kaktus yang ada di Lembang, Bandung. Petani-petani tersebut ikut memberi pasokan kaktus mini ke perusahaan milik Erik.

Berkat kerja sama tersebut, kapasitas kaktus mini yang dipanen Erik terus meningkat. Jika awalnya dia hanya mampu menghasilkan ratusan pot kaktus mini setiap bulan, kini dia bisa menjual 10.000—Rp15.000 pot suvenir kaktus mini setiap bulan.

Peningkatan penjualan ini bukan terjadi tanpa alasan. Merebaknya tren penghijauan dan gaya hidup ramah lingkungan (go green) membuat produk suvenir tanaman makin eksis.

Oleh karena itu, Erik dan Adjie sangat optimis dengan masa depan bisnis ‘suvenir hijau’. Meski prospektif, Erik tak menampik dia harus tetap waspada dan tak boleh berhenti berkereasi.

“Jika ingin bertahan pelaku usaha harus membuat diferensiasi produk dan tampilan yang lebih menarik,” ujarnya.

Pendapat ini diamini oleh Adjie. Menurut dia, pelaku usaha jangan hanya membatasi diri untuk membudidayakan kaktus. Pelaku usaha semestinya terus bereksperimen demi menghasilkan suvenir-suvenir dari jenis tanaman lain.

“Saya sedang mengembangkan suvenir dari tanaman obat dan buah sehingga tak hanya jadi hiasan, tapi bermanfaat bagi pemiknya,” kata Adjie.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper