Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerajinan Sulaman Sumbar Masuk Program OVOP

Pemerintah memfasilitasi produk unggulan sulaman dari Sumatera Barat untuk dimasukkan dalam program khusus dengan pendekatan one village one product (OVOP) menyusul acara temu solusi pengembangan produk unggulan belum lama di Padang.

JAKARTA—Pemerintah memfasilitasi produk unggulan sulaman dari Sumatera Barat untuk dimasukkan dalam program khusus dengan pendekatan one village one product (OVOP) menyusul acara temu solusi pengembangan produk unggulan belum lama di Padang.

Meliadi Sembiring, Deputi Bidang Pengkajian Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan temu solusi akhirnya memutuskan untuk mengoptimalkan produk sulaman dari Sumatera Barat. Khususnya dari Kabupaten Agam dan Pesisir Selatan.

Dalam upaya optimalisasi produk unggulan, telah ditetapkan dua koperasi yang menjadikkoordinator pelaksana program. Masing-masing Koperasi Aneka Sulaman dari Kabupaten Agam dan Koperasi Berlant Kreasi dari Kabupaten Pesisir Selatan.

”Provinsi Sumatera Barat sangat peduli dengan perkembangan kerajinan sulaman. Itu sebabnya pemerintah memfasilitasi program one village one product (OVOP) yang diadopsi dari Jepang,” katanya kepada Bisnis, Selasa (1/07/2014).

Keseriusan Pemerintah Sumatera Barat ditunjukkan melalui Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 516-415-2014 Tanggal 16 Mei 2014 tentang penetapan produk unggulan daerah yang dilaksanakan dengan pendekatan satu daerah satu produk atau OVOP.

Dikemukakan, melalui surat itu pengembangan produk unggulan dipastikan lebih fokus sehingga seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan bersinergi untuk mengembangkan produk unggulan daerah yang telah ditetapkan. Yakni kerajinan sulaman.

Kerajinan sulaman dari daerah itu telah diakui dunia dengan mendapat penghargaan dari dari PBB, tepatnya Unesco Award of Excelennce for Handricraft pada 2012. Sumatera Barat adalah sentra seni sulaman di Indonesia.

”Karena Sumatera Barat sejak dulu dikenal dengan seni sulamnya, sehingga budaya itu harus dilestarikan, dikembangkan serta diberi nilai tambah agar bisa berdaya saing melalui sinergitas dengan swasta,” tutur Meliadi.

Satu tantangan yang harus dihadapi untuk menyukseskan program OVOP dengan produk sulam,semakin minimnya minat generasi muda mempelajari seni menyulam. Pemerintah mengharapkan agar pendidikan kerajinan sulam dijadikan sebagai pelajaran lokal.

 

Untuk itu peranan koperasi yang memiliki anggota dari masyarakat, diharapkan lebih berperan aktif. Koperasi bahkan bisa lebih berkonsentrasi pada perananya sebagai penyedia bahan baku. Satu hal yang lebih penting lagi, kelembagaan koperasi juga perlu ditingkatkan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper