Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DBS: Arus Kas Tak Efisien, Dana Terperangkap Capai US$2,7 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA--Ternyata ada US$2,7 triliun dana yang terperangkap akibat proses pengelolaan arus kas usaha yang tidak maksimal.
Dibutuhkan pengelolaan arus kas yang lebih baik. /Bisnis
Dibutuhkan pengelolaan arus kas yang lebih baik. /Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Hasil survei DBS di Singapura, Hongkong, China, Asean, Taiwan, dan India menemukan dana senilai US$2,7 triliun yang ‘terperangkap’ akibat proses pengelolaan arus kas usaha tidak maksimal.

Senior Vice President Head of Trade Finance and Services Global Transaction Services Bank DBS Indonesia Guntur S. Widodo mengatakan uang yang terperangkap tersebut disebabkan perusahaan kurang maksimal dalam mengelola arus kas.

Menurutnya, arus kas memang menjadi tantangan terbesar bagi sebuah usaha. “Hasil survey di Indonesia pada 2013 menunjukkan sebanyak 52% responden yang setuju pengelolaan arus kas menjadi isu utama dalam bisnis,” ujar Guntur seusai peluncuran program Working Capital Advisory di Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Guntur menuturkan ada banyak aspek yang dapat menghambat perkembangan sebuah usaha. Dia menambahkan, pengelolaan arus kas yang tak maksimal dapat membuat hambatan tersebut kian besar sehingga bisnis menjadi tidak efisien.

“Karena itu dibutuhkan pengelolaan arus kas yang lebih baik sebab yang penting bagi sebuah usaha adalah bahan baku yang dibeli, pos-pos pengeluaran, dan manajemen perusahaan,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler