Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bolu Batik: Desain Cantik Alirkan Laba Asyik

Jika dahulu membatik dilakukan di atas kain, kini benda-benda seperti tisu, kulit, hingga bolu pun bisa dihias dengan desain batik.

1. Retno Dyah dan Inspirasi Batik

Salah satu pelaku usaha yang sudah cukup dikenal dalam bisnis bolu batik adalah Retno Dyah. Perempuan 43 tahun mengaku sudah menggemari batik sejak kecil.

Dia sering menggunakan barang-barang yang berbau batik dan bahkan dia tumbuh besar di lingkungan pengusaha batik tulis di Yogyakarta.

Setelah berumah tangga, Retno masih sesekali membatik di atas kain untuk dibuat menjadi taplak meja.

Kain batik yang dia jual biasanya digulung lalu diberi pita. Ternyata kebiasaan menjual kain batik dengan cara digulung itu memberi inspirasi baginya untuk membuat bolu gulung dengan motif batik.

Dia pun mulai memproduksi bolu batik dengan merek Retno Dyah Bolu Batik sejak Juni 2014.

Kala itu, sebenarnya tren kuliner yang sedang booming adalah bolu dengan motif karakter kartun yang diadopsi dari budaya Jepang.

Tetapi Retno mengaku kurang sreg dengan bolu karakter tersebut dan memilih untuk membuat produk bolu yang lain dari yang lain.

“Bisa dibilang yang menemukan bolu batik adalah saya. Untuk membuatnya saya coba-coba berbagai resep dan desain secara otodidak. Awalnya bolunya bantat dan motif batiknya juga patah saat digulung,” tuturnya kepada Bisnis.

Ketika mulai menyeriusi usaha tersebut, Retno mengeluarkan modal sekitar Rp500.000 untuk membeli bahan-bahan dan peralatan membuat kue.

Setelah lewat 15 kali percobaan pembuatan bolu, dia akhirnya mampu menghasilkan kreasi bolu gulung batik dengan kualitas baik. Foto bolu hasil kreasinya dipasang di media sosial.

Di luar dugaan, banyak kenalannya yang penasaran dan mulai memesan bolu batik.

Dia juga membuka kelas belajar bolu batik untuk menyebarluaskan ilmunya sekaligus untuk memperluas pasar.

Kala itu, ada satu media televisi yang meliputnya sehingga produknya makin dikenal oleh khalayak luas hingga pesanan mengalir deras ke rumah produksinya yang beralamat di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.

“Masa-masa lebaran tahun lalu ada sekitar 1.000 pesanan bolu batik. Saya jadi harus beli mixer besar dan juga merekrut tetangga. Sebagian pesanan saya limpahkan kepada murid-murid saya, ya hitung-hitung berbagi rejeki dengan mereka,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper