Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Institute dan Olyver Wyman Gelar Seminar Internasional Sektor Keuangan

Mandiri Institute berkolaborasi dengan lembaga konsultan manajemen global Oliver Wyman menggelar Seminar Internasional tentang Pendalaman Sektor Keuangan.
/Ilustrasi
/Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA - Mandiri Institute berkolaborasi dengan lembaga konsultan manajemen global Oliver Wyman menggelar Seminar Internasional tentang Pendalaman Sektor Keuangan.
 
Seminar ini untuk meningkatkan dukungan industri keuangan kepada penciptaan kestabilan ekonomi di Indonesia.
 
Sebanyak 250 peserta dari berbagai pemangku kepentingan di sektor pasar keuangan mendiskusikan kajian terkini berjudul Financial Deepening in Indonesia: Executing for Growth, yang menelaah enam komponen ekosistem pasar keuangan.
 
Direktur Utama Bank Mandiri sekaligus Advisory Board Mandiri Institute Budi Gunadi Sadikin mengatakan kelebihan dari pendalaman sektor keuangan yang jika berhasil dilakukan akan meningkatkan produk domestik bruto (GDP) menjadi US$600 miliar pada tahun 2030, dan kenaikan pemasukan per kapita sebesar 15%.
 
Riset Mandiri Institute dan Oliver Wyman memperlihatkan jika pasar finansial Indonesia relatif masih dangkal dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
 
"Hal ini terlihat dari jumlah emiten saham di Bursa Efek Indonesia yang mencapai 540 perusahaan, dibandingkan dengan 1.400 perusahaan di Thailand dan 2.360 perusahaan di Malaysia," ujarnya di Jakarta, Senin (7/9/2015).
 
Sementara itu, jumlah emiten obligasi domestik sebanyak 140 perusahaan, dibandingkan dengan 304 emiten di Thailand dan 1.008 di Malaysia.
 
"Tingkat partisipasi investor ritel di pasar keuangan Indonesia baru mencapai 0,2% dari total populasi atau sekitar 450.000 investor," kata Budi.
 
Partisipasi investor ritel di India telah mencapai 2% dari total populasi. Hal ini menyebabkan tingkat kontribusi pasar saham Indonesia ke PDB baru mencapai kisaran 49%, dibandingkan dengan Thailand (111%) atau Malaysia (141%), atau India (149%).
 
Pada kesempatan yang sama, Kepala Asia Pasifik Oliver Wyman Bernhard Kotanko, menuturkan jika Indonesia ingin menjadi negara ekonomi G7 pada tahun 2030, maka perlu untuk mempertahankan pertumbuhan pasar modal.
 
Selain itu, harus dimulainya serangkaian langkah-langkah reformasi yang bertujuan untuk mendukung pendalaman keuangan sangat dibutuhkan.
 
"Financial deepening dan pertumbuhan ekonomi harus berjalan beriringan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper