Segmen Pasar Pengguna Hijab
Tren gaya berhijab yang belakangan semakin banyak digemari masyarakat menjadi ceruk pasar tersendiri yang belum banyak difokuskan para pelaku usaha di bidang jasa beauty make up.
Salah satu pelaku usaha yang membidik kalangan pengguna hijab adalah House of Hokky yang terletak di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Nama Hokky diambil dari gabungan nama pemiliknya Baby Lusica Oky dan kakak kandungnya Happy Era Neo.
Tempat make up dan galeri ini berawal dari bisnis rumahan tanpa modal / reseller jilbab dari beberapa toko hijab. Ternyata jilbab yang dijual Baby diminati. Banyak pelanggan yang sering datang memesan model jilbab terbaru.
Jualannya semakin lancar sehingga garasi mobil disulap menjadi toko jilbab dan aksesori. Seiring waktu, Baby dan kakaknya juga mengeluarkan bakat mereka dalam berdandan yang turun dari ibunya. Sesekali mereka merias teman-temannya secara gratis untuk mempromosikan toko dan jilbab mereka.
“Lama kelamaan banyak juga peminat yang suka dan cocok dengan riasan dari kami, sehingga Hokky sekarang menjadi berkembang, jauh lebih baik dan maju,” tuturnya.
Galeri House of Hokky kini memiliki ruko dua lantai di Jalan Bengawan Solo gang Kenari nomor 12, Probolinggo. Sadar bahwa ada potensi besar di bidang fesyen hijab dan turunannya, Baby membagi dua rukonya.
Lantai 1 untuk berjualan jilbab, aksesori, dan baju. Adapun, lantai dua untuk ruang make up dan studio foto. Selain itu, dia juga menyediakan jasa penyewaan baju kebaya, gaun pengantin, serta hijab kasual.
Agar lebih memudahkan klien menggunakan jasa House of Hokky, Baby membuat paket-paket khusus, seperti paket rias wisuda, paket ulang tahun, paket lomba, paket prewedding, paket akad, dan banyak lagi.
Tiap paket dibanderol dengan harga yang berbeda, mulai dari Rp200.000 untuk acara biasa seperti lomba, wisuda dan ulang tahun, mulai Rp350.000 untuk prewedding, dan mulai Rp1 juta untuk acara akad.
“Selain biaya make up, harga itu juga sudah termasuk biaya sewa hijab, aksesori dan inner ninja. Untuk kualitas yang sama dengan Hokky, harga kami adalah harga termurah di Malang dan Probolinggo,” katanya.
Variasi paket harga dipengaruhi pemilihan jenis pakaian yang disewa serta merek kosmetik yang dipilih. Dia menyediakan berbagai merek kosmetik dan beberapa teknik make up yang disesuaikan dengan bentuk muka, kulit, dan keinginan klien.
Jika jumlah klien hanya satu hingga tiga orang, biasanya proses akan ditanganinya sendiri, baik itu makeup, hijab maupun sanggul. Namun, agar klien tidak kecewa, sejak awal dia menyampaikan kepada klien bahwa pelayanan juga akan dibantu oleh tim yang telah dilatih.
Hal ini umumnya berlaku ketika masa wisuda, di mana klien membeludak. Agar proses make up lebih lancar, perempuan 23 tahun ini membatasi maksimal pelanggan 10-15 orang per event wisuda.
Menurutnya, jasa make up artist terbilang musiman tetapi tetap cerah. Masa-masa wisuda biasanya adalah momen panennya.
Di luar masa wisuda, rata-rata klien House of Hokky berjumlah lima hingga 10 orang. Omzet yang didapat pun bervariasi mulai dari Rp500.000 hingga Rp5 juta dengan margin laba minimal 30%.
“Konsumen kami datang dari mana saja, kalangan menengah ke bawah dan menengah ke atas, mulai anak-anak sampai dewasa,” tuturnya.
Demi memperluas jaringan pemasarannya, Baby memanfaatkan Internet untuk promosi. Setiap riasan klien yang ditanganinya atau model hijab terbaru di tokonya dipajang di akun Instagram @babylusica.
Alhasil, kini dia kerap bolak balik dari Probolinggo ke Malang, Surabaya, Sidoarjo, Jember, Blitar, Bojonegoro, Jakarta, Jombang untuk merias klien. Untuk permintaan ke luar kota, dia biasanya mengenakan biaya tambahan 20% dari total biaya, di luar transportasi dan akomodasi.
Strategi lain yang dia gunakan yakni menjaring model-model terbaik di kotanya dan di Malang untuk mempromosikan bisnisnya, sekaligus membantu mempromosikan sang model dalam event tertentu.
