Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JASA MAKE UP ARTIST: Wajah Cantik Laba Ciamik

Jasa para make up artist masih terus diburu, khususnya oleh kaum hawa, karena tangan kreatifnya mampu menyempurnakan wajah dan penampilan seseorang dalam seketika.
Tata rias. /Bisnis.com
Tata rias. /Bisnis.com

Pemain Baru Datangi Klien

Pelaku usaha lain yang menekuni profesi tata rias adalah Veronica Ong lewat Veronica Ong Makeup (VoM) yang didirikannya pada Agustus 2014.

Kendati masih terbilang baru, kiprah Veronica sudah cukup banyak. Gadis berusia 18 tahun ini sering meladeni permintaan klien untuk wedding, wisuda, make up pesta, bridal, prewedding, photoshoot, bahkan Halloween.

Konsep bisnis Vero adalah layanan jasa make up berbasis freelance. Dia mempromosikan jasanya secara online lewat media sosial seperti akun @Veronicaongmakeup di Instagram.

“Jadi saya yang mendatangi tempat klien untuk melakukan pekerjaan saya,” kata perempuan yang berdomisili di Jakarta Barat itu.

Vero, begitu dia biasa disapa, memulai bisnisnya dengan modal Rp30 juta. Sebanyak Rp10 digunakan untuk kursus beauty make up, sisanya membeli peralatan dan keperluan make up.

Dalam berbisnis, Vero mengaku tidak membidik kalangan tertentu. Namun, sebanyak 70% klien yang datang adalah anak muda dengan tujuan ingin ke pesta atau wisuda.

“Banyak juga klien yang mencari saya bukan hanya untuk beauty make up, tetapi untuk make up berkonsep. Saya tangani itu karena saya juga mahir dalam bidang SPFX [special effect],” tuturnya.

SPFX make up yang lebih ke arah face painting dengan efek berdarah dan sejenisnya adalah hobi lama Vero yang menjadi awal mula terjun dalam bisnis tata rias.

Jasanya pernah diminta dalam beberapa photoshoot untuk tema Halloween, di mana dia membuat skeleton dan bibir robek. Dia juga pernah merias karyawan perusahaan sebagai zombie, vampire, Frankenstein, dan sejenisnya dalam acara perusahaan itu.

Saat ini, dia melakukan beberapa pengembangan layanan. Selain melayani permintaan make up, Vero juga memberikan layanan hair do dengan menggandeng rekannya yang seorang hairstylist.

Hairstylist dan asisten MUA biasanya hanya dipakai jika dalam satu orderan ada lebih dari tiga klien. Kalau kurang dari itu, biasanya dia melakukan semua urusan sendiri, termasuk tata rias wajah dan rambut.

Untuk harga, Vero mematok tarif beauty make up mulai dari Rp400.000–Rp4 juta, sementara untuk SPFX mulai dari Rp200.000–Rp1 juta. Harga itu diklaim tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan kualitas dan product make up yang digunakan.

Sejak terjun ke bisnis ini, Vero mengaku jumlah kliennya masih bervariasi, rata-rata lima hingga tujuh orang per bulan. “Rata-rata pendapatan saya kurang lebih Rp3 juta- Rp5 juta per bulan,” ujarnya.

Dia mengaku permintaan jasa make up tidak setiap hari ada. Umumnya pesanan make up melonjak pada akhir pekan. Pesanan paling ramai biasanya terjadi beberapa bulan jelang akhir tahun, ketika musim nikah tiba. 

Klien yang ingin menggunakan jasanya, bisa menghubungi lewat email atau aplikasi chatting Whatsapp. Diskusi itu untuk membicarakan gaya yang diinginkan serta jumlah biayanya. Biaya ekstra dikenakan hanya untuk biaya transportasi jika pesanan ke luar kota.

Ketika diskusi soal harga, biasanya dia memberikan diskon 10% untuk pemesanan minimal 10 orang. Seminggu sebelum hari H, dia meminta klien memberikan uang muka 50% dan sisanya dilunasi minimal sehari sebelum hari H.

Dalam hal promosi ataupun pelayanan, Vero tidak menemukan masalah berarti yang menghambat usahanya. Tantangan yang dihadapinya lebih pada membangun hubungan baik dengan klien, menaikkan nama di dunia make up, menyesuaikan kemauan klien, pemilihan warna yang tepat dan menyesuaikan dengan bentuk wajah sebab tiap bentuk muka memerlukan teknik yang berbeda.

“Untuk promosi, di Instragram sudah cukup ketat karena semua orang berlomba-lomba mempromosikan jasa mereka. Jadi strategi saya tidak mau terpaku pada itu. Saya sedang membuat website dan akan menggunakan SEO untuk mengoptimalkan pencarian website saya,” tuturnya.

Bagi Vero, bisnis jasa make up masih sangat menjanjikan dan akan terus berkembang pesat sehingga secara finansial layak digeluti. Apalagi, bisnis ini juga tidak menuntut latar belakang pendidikan formal.

Mengingat basisnya adalah keahlian, yang diperlukan adalah kemampuan menguasai dasar-dasar make up dan kemauan untuk bereksplorasi serta komitmen memberikan pelayanan ramah, dan on time. Dia bercita-cita bisa membangun sekolah make up dalam lima tahun mendatang agar memperluas peluang bisnis make up.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis (17/9/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper