Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tas Akar Wangi Diminati Pasar Asing

Bisnis.com, JAKARTA Adanya anggapan bahwa pasar konsumen asing, khususnya Eropa dan Amerika, tidak meminati produk akar wangi karena aromanya yang mencolok, ternyata tidak benar 100 persen.
Sri Yuantini, pemilik brand Tastoris. / Foto: Istimewa
Sri Yuantini, pemilik brand Tastoris. / Foto: Istimewa

Tas Akar Wangi Diminati Pasar Asing

Bisnis.com, JAKARTA – Adanya anggapan bahwa pasar konsumen asing, khususnya Eropa dan Amerika, tidak meminati produk akar wangi karena aromanya yang mencolok, ternyata tidak benar 100 persen.

Sri Yuantini, produsen tas dengan merek Tastoris, telah membuktikannya. Perempuan 36 tahun yang berdomisili di Yogyakarta ini telah beberapa kali mengirimkan tas akar wangi ke Kepulauan Karibia, Amerika Selatan.

Kiprahnya berbisnis tas akar wangi bisa dibilang tidak sengaja. Yuan, begitu dia biasa disapa, tidak secara langsung mengekspor tas tersebut melainkan lewat seorang pelanggannya di Bali. Pelanggannya yang merupakan WNA itu jugalah yang pada awalnya mendorong Yuan memproduksi tas akar wangi.

“Saya baru  tiga bulan terakhir ini main di bahan akar wangi karena permintaan seorang customer asing yang tinggal di Bali tetapi sering bolak-balik ke Amerika. Katanya, tas akar wangi ini untuk dijual lagi di dua tokonya yang ada di Kepulauan Karibia,” kata Yuan, yang telah berbisnis tas sejak 2012.

Tas akar wangi tersebut biasanya difungsikan sebagai tas untuk ke pantai dan belanja. Sudah bukan rahasia lagi konsumen asing menyenangi tas ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami, seperti tas kertas, tas pandang, tas enceng gondok, dan lainnya.

Jumlah tas akar wangi yang diproduksi Tastoris belum terlalu besar, tetapi selalu meningkat setiap bulan.

Awalnya ia hanya membuat 10-15 unit atau 10% dari total kapasitas produksi Tastoris perbulan yang berkisar 100-150 tas. Namun bulan lalu, jumlahnya sudah meningkat menjadi 30% atau sekitar 30-45 unit.

Selain dipasarkan ke konsumen asing, Yuan juga membidik konsumen domestik. Kendati jumlahnya belum signifikan, beberapa pelanggannya mulai memesan tas akar wangi.

“Orang Indonesia sepertinya belum terlalu menyenangi tas akar wangi, mungkin karena tidak kelihatan wah dan agak kasar. Tetapi segmennya pasti ada, misalnya kalangan penyuka seni dan produk-produk etnik,” tuturnya.

Selain membuat akar wangi, Yuan juga memproduksi beberapa tas lain seperti tas rajut nylon, tas batik, tas tenun, dan tas kulit. Tas akar wangi dibanderol dengan harga mulai dari Rp125.000 sementara tas lainnya dibanderol dengan harga di atas Rp300.000.

Produk Tastoris sudah merambah ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan lainnya. Dia juga pernah beberapa kali mengirim produk tas ke Filipina, Malaysia dan Amerika dengan model kerja sama.

“Kalau mengekspor langsung memang belum kami sanggupi karena terkendala pada kapasitas produksi,” tutur ibu empat anak itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper