Tidak Asal Terima Murid Kursus, Ini Syaratnya
Dalam sebulan, Borie mampu melatih sekitar 20 orang dari grup perusahaan ditambah sekitar 10-30 orang peserta kursus dari klien pembeli mesin, serta 20-an orang tamu Jakarta Coffee House datang secara personal atau tamu di kedainya.
Kemajuan dalam bidang industri kopi beberapa tahun terakhir ini semakin membuat bisnis kursus kopi semakin prospektif karena banyak orang yang tertarik menggeluti dunia kopi.
Hampir setiap hari Borie dan krunya berkeliling memberikan kursus tentang kopi ke berbagai tempat di Indonesia seperti Kalimantan, Bandung, Jawa Tengah, Surabaya, Malang.
Pihak yang dia ajari mulai dari dari kalangan pemilik coffee shop, manajer, barista hingga pembantu. “Dua bulan ini bahkan kami menolak 3 perusahaan karena jadwalnya sudah penuh.”
Tak semua orang bisa menjadi murid kursusnya. Borie memilih tidak mau menerima uang dari hasil mengajar jika melihat calon muridnya tidak disiplin atau tidak sungguh-sungguh ingin memahami perkopian.
Menurut pria kelahiran Makassar 12 Mei 1978 ini, kopi Indonesia hanya akan bisa maju jika dihargai oleh konsumen dan para pelaku usaha kopi itu sendiri.
“Bagi saya bisnis ini ibadah bukan semata mau cari keuntungan. Saya mending menolak kalau ada orang ingin konsultasi atau kursus, tetapi dia bahkan tidak minum kopi dan hanya supaya dibilang keren. Sekarang banyak yang begitu,” katanya sambil menghela napas.