Stephanus Ardianto, yang biasa disapa Steve, punya pengalaman cukup lengkap di prinsipal otomotif Jepang, Nissan. Kariernya dilalui dari posisi assistant manager di divisi kendali produksi. Dia juga pernah menangani supply chains hingga kendali produksi, ekspor impor bahkan corporate planning. Apa saja kiat sang CEO dalam menjalankan roda bisnis Nissan Motor Indonesia ini? Bisnis mewawancarainya baru-baru ini. Berikut petikannya:
Apa arti pesaing buat Anda?
It’s a good benchmarking tools to improve ourself. Walaupun mereka pesaing, tapi kami di bisnis yang sama. So, we compliment each other sebenarnya.
Definisi sukses menurut Anda?
Kalau saya sih, dulu, sukses itu mencapai QPA [quality performance accreditation]Setelah tua agak berubah. I think success is when we can built good foundation to make sustainable business dan juga growing the young generation.
Ketika punya waktu luang, apa yang biasanya Anda lakukan?
Saya hobi banget diving. Saya ini kan besar di Manado, nyempulung sedikit di Bunaken. Jadi dari kecil snorkeling then diving dan sampai sekarang masih aktif. Tiap 2-3 bulan kalau sudah stres di kantor melarikan diri diving. Spot favorit di Raja Ampat. Saya sudah coba di Thailand, Vietnam, Jepang, tapi untuk perairan tropis, Indonesia buat saya yang terbaik.
Bagaimana dengan strategi untuk dua tahun ke depan?
Dalam 1—2 tahun ini kami fokus ke network quality. Habis-habisan. Tiga hal yang kami lakukan, people development, yang berhubungan dengan front line. Kemudian management review ke dealership, serta margin insentive, reward and punishment ke dealer.
Network improvement dilakukan karena outlet kami, terutama dari segi kualitas masih banyak yang harus ditingkatkan. Mungkin quantity kami oke-lah, tapi secara kualitas itu yang lebih penting. Tiap merek, strategi kami berbeda karena profil consumer-nya berbeda. Misalnya Datsun yang first time car buyer, kami harus jangkau mereka.
Sampai dua tahun ke depan, ada rencana penambahan diler?
Tahun ini, kami menambah 10 diler. Pada 2014, secara coverage, diler kami baru 60% dengan total 165 outlet. Dengan penambahan 10 outlet tadi, maka coverage kami baru 70%. Sementara itu, kami ingin memiliki coverage 90% di 2018 dan untuk mencapai itu butuh 190 diler.
Apakah semua merek akan ditambah dilernya?
Infinity satu saja di Jakarta. Kalau Nissan dan Datsun iya. Ke depan Datsun akan lebih eksklusif karena selama ini Datsun sifatnya shopping shop. Tapi sebenarnya tergantung pada volume. Kalau Datsun naik, berarti dia mampu hidup sendiri.
Pewawancara: Dimas Novita Sari, Lingga S. Wiangga, Farodlila Muqoddam