Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Sepatu: Inovatif di Tengah Persaingan Ketat

Bisnis di bidang fesyen masih menarik untuk dijajaki. Ada banyak jenis usaha yang dapat dimasuki pelaku usaha, salah satunya pembuatan sepatu. Pasar untuk alas kaki sangat luas sebab keberadaannya dibutuhkan oleh semua orang, mulai dari bayi hingga lansia.
Salah satu contoh karya Yusi Kurniawati yang mengusung merek U-See Shoes (Foto: U-See Shoes)
Salah satu contoh karya Yusi Kurniawati yang mengusung merek U-See Shoes (Foto: U-See Shoes)

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis di bidang fesyen masih menarik untuk dijajaki. Ada banyak jenis usaha yang dapat dimasuki pelaku usaha, salah satunya pembuatan sepatu. Pasar untuk alas kaki sangat luas sebab keberadaannya dibutuhkan oleh semua orang, mulai dari bayi hingga lansia.

Potensi pembeliannya pun cukup tinggi sebab, biasanya, satu orang bisa mengoleksi lebih dari sepasang sepatu yang digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda.

Hal ini terutama dialami kaum perempuan yang bisa memiliki belasan hingga puluhan pasang sepatu koleksi untuk dipadupadankan dengan pakaiannya.

Besarnya peluang pasar membuat banyak pelaku usaha yang mencoba peruntungan di dalam bisnis ini.

Kendati persaingan dalam bisnis ini cukup ketat, dengan inovasi yang cerdik maka pelaku usaha lokal dapat terus bersaing.

Strategi inovasi dimaksud bisa dilakukan dalam berbagai aspek, mulai dari mencari desain yang unik berbeda dari yang lain, dari segi bahan baku, hingga sepatu fungsionil yang pemainnya belum terlalu banyak.

Yusi Kurniawati adalah salah satu pelaku usaha yang fokus dalam pembuatan sepatu, khususnya sepatu unik dengan merek U-see Shoes.

Ketika memulai bisnisnya enam tahun lalu, Yusi hanya membuat dua pasang sepatu. Namun kini dia mampu memproduksi 500-1.000 pasang sepatu setiap bulan.

Dia menjual sepatunya dengan harga yang bervariatif, mulai dari Rp300.000 ke atas untuk produk dari bahan imitasi seperti kulit, kanvas, dan batik. Sementara untuk produk dari bahan lain seperti genuine leather, crocodile leather dan snake leather dijualnya mulai dari Rp450.000 hingga Rp3,5 juta.

"Omzetnya paling minimal sekitar Rp400 juta - Rp500 juta. Kalau kondisi sedang ramai seperti Imlek, Lebaran dan Natal penjualannya bisa dua kali lipat," tuturnya.

Margin laba yang dapat diambil dari bisnis ini sekitar 50%-75%. Akan tetapi, menurutnya, potensinya bisa mencapai 200% jika pelaku usaha tidak menyewa tempat penjualan.

Saat ini Yusi memasarkan produknya lewat sistem kerja sama dengan beberapa pelaku usaha.

Sepatu buatannya dapat ditemukan di tujuh outlet, antara lain Batik Keris di Menteng Jakarta, Batik Keris di Puri Indah Mal, Sogo Kota Kasablanka, Pasaraya Blok M serta gedung Smesco, Jakarta.

Selain Yusi, pemain lain yang meramaikan bisnis produksi sepatu adalah Parayu Indonesia. Tomi Razali, Co-Founder Parayu Indonesia, menceritakan saat ini penjualan sepatunya sudah mencapai 400 pasang sebulan.

Harga yang dipatok untuk tiap produk bervariasi dengan range mulai dari Rp200.000 - Rp350.000 per pasang. Kendati masih terbilang baru, usaha yang berjalan dua tahun ini sudah mendapat tempat di hati konsumennya.

"Ini karena kami mencoba menonjolkan keunikan dari segi bahan baku dan juga desain modelnya. Kami berkomitmen sekali untuk selalu refresh model sekali dalam tiga bulan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper